PF Pribadi Sederhana Dekat dengan Rakyat KKT – dinamikamaluku.com

PF Pribadi Sederhana Dekat dengan Rakyat KKT – dinamikamaluku.com

AMBON,DM.COM,-Siapa yang tidak kenal dengan Petrus Fatlolon, SH, MH. Dia adalah, mantan Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) periode 2017-2022. Sejak memimpin bumi “Duan Lolat” Fatlolon akrab disapa PF adalah sosok inspiratif, pemimpin visioner, pribadi yang sederhana, rendah hati, memiliki jiwa sosial, dan sangat dekat dengan warga KKT.

Gaya kepemimpinan PF  selama lima tahun, diutarakan salah satu komponen pemuda KKT, Agustinus Rahanwarat Sampo, kepada DINAMIKAMALUKU.COM, Sabtu (28/1/2023).”Pak PF itu memiliki jiwa sosial yang tinggi, sosok Bupati inspiratif asal desa Meyano Bab ini menghabiskan pemberiannya diluar penghasilannya sebagai Bupati,”kata Rahanwarat, kepada DINAMIKAMALUKU.COM, Sabtu (28/1/2023).

Pantas saja, kata dia, jumlah kekayaannya malah menurun saat menjadi Bupati. Padahal, ingat dia, para mantan Kepala daerah lain justeru  meningkat usai berkuasa di daerah yang pernah dipimpinya.”Memang benar Pak PF hingga saat ini tetap konsisten  masih dermawan sejati. Sejak beliau memimpin tidak memanfaatkan posisi jabatanya Bupati untuk memperbanyak harta kekayaan serta menambah tumpukan uang pada brankas pribadinya. Hal yang patut dicontohi para pemimpin lainnya,”puji Rahanwarat.

Selain memiliki jiwa sosial, PF juga memiliki hobi berkebun, telah dilakukan PF juga memiliki kebun di Karawang – Jawa Barat dan di desa Ilngei Kecamatan Tanimbar Selatan jauh sebelum menjadi Bupati pada tahun 2017.  Bahkan, terang dia, PF menyempatkan waktu berkebun disela-sela kesibukannya sebagai Bupati.

Satu hal yang membuat takjub dan membanggakan dari kerendahan hatinya ialah setelah dilantik sebagai Bupati KKT pada 22 Mei 2017 lalu, PF merangkul tokoh-tokoh yang kalah dalam kontestasi Pilkada KKT bersamanya sebagai lawannya dan mengakomodir mereka dalam niat yang tulus membangun Tanimbar.

PETRUS FATLOLON, SH, MH

Dia mencontohkan, Wakil Bupati periode 2012-2017 Petrus Paulus Werembinan yang adalah lawan politik dalam Pilkada 2017 lalu, akhirnya dilantik memimpin BUMD PT. Kidabela yang mengurus transportasi laut berupa kapal Ferry penyeberangan antar pulau kecil.

” Ini suatu terobosan menarik yang mana pada tahun 2019 dilakukan juga oleh Presiden Joko Widodo yang melantik Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan di mana Prabowo sendiri adalah rival kandidat Presiden pada Pilpres 2019 bersama Joko Widodo, dan tak lama berselang juga melantik Sandiaga Salahudin Uno sebagai Menteri Pariwisata Dan Ekononi Kreatif di mana Sandiaga menjadi rival kandidat Wakil Presiden di Pilpres 2019 lalu,”tuturnya.

Tak hanya itu, PF juga tercatat sebagai Bupati yang paling banyak melakukan kunjungan kerja sampai ke kecamatan dan desa terpencil di KKT. Disela-sela kunjungan kerja, PF yang juga Sekretaris DPW NasDem Provinsi Maluku itu, berbagi dengan anak-anak sekolah, bertatap muka dengan penyandang disabilitas, para lansia, janda dan duda, kaum buruh, petani dan nelayan.

“Pak PF juga konsisten menjamu para tamu yang datang dari desa-desa serta tamu daerah dari ibu kota provinsi dan dari Jakarta, menjadwalkan tamu dari unsur masyarakat pada hari Kamis,”katanya

Ketika disinggung, para kepala daerah yang terpilih kebanyakan disuport para cukong atau pengusaha saat kontestasi Pilkada, apakah PF juga di danai para cukong ?. “Pertarungan Pilkada 2017 lalu, Pak PF tak mengandalkan donatur siapapun dalam pemenangannya, karena ia berpikir hal itu sama saja dengan menggadaikan seluruh pembiayaan Negara melalui APBD kepada para kontraktor dan pada Pilkada 2024 nanti hal yang sama akan dilakukan yakni tidak mengandalkan kerjasama dengan pengusaha manapun sebagai donatur.  Dengan kantongnya sendiri ia akan membiayai segala bentuk pemenangan menuju periode kedua nanti,”tegasnya.

Fatlolon juga tercatat telah memiliki rumah pribadi plus perabotan mewah di Tanimbar, sejumlah tanah, Penginapan di Larat, 2 unit rumah mewah di Jakarta, vila eksklusif dan elegant di Bali, rumah di Ambon.”Semuanya itu dimiliki bapak Petrus Fatlolon jauh sebelum menjadi Bupati Kepulauan Tanimbar. Ia bahkan telah menyumbang di berbagai rumah ibadah di Papua, Ambon dan terutama di  Tanimbar sejak tahun 2002 sampai tahun 2016 sebelum bertarung dalam kontestasi Pilkada 2017 lalu,”paparnya.

Ketika masa kepemimpinan di KKT, PF juga melakukan terobosan dan inovasi menetapkan hari Kamis sebagai hari tematis Tenun Ikat Tanimbar yang wajib dipakai saat bekerja di kantor atau tempat kerja bagi para pelaku usaha serta BUMN/BUMD dan ASN disetiap instansi vertikal lainnya.

“Kebijakan ini ikut menumbuh kembangkan usaha menenun bagi para pengrajin tenun ikat Tanimbar, sehingga  perekonomian tak surut di pusaran pelaku usaha, “tandasnya

Terobosan, Fatlolon yang  lainnya, adalah mempermudah para ASN menerima upah dan tunjangan melalui transfer online dengan sistem penarikan melalui mesin ATM kapan saja dan bukan secara manual yang mana pernah terjadi pada pemerintahan sebelumnya.

“Walau pemerintahannya berhadapan dengan situasi pandemi secara global namun banyak bantuan sosial terus mengalir ke masyarakat, organisasi kemasyarakatan pemuda, LSM, pelaku UMKM, serta tak ketinggalan bantuan sosial bagi rumah-rumah ibadah (Gedung gereja Protestan, Katolik serta gedung Masjid yang berdiri megah di jantung kota Saumlaki),”terangnya.

Pemkab KKT dibawah kepemimpinan Fatlolon,  tercatat anggaran belanja hibah untuk pembangunan gedung gereja baru (Protestan maupun Katolik, dan Kristen Denominasi lainnya) ada beberapa gereja yang bahkan mendapatkan bantuan Rp 1 miliar rupiah, dan ada yang ratusan juta rupiah yang tersebar sampai ke pelosok umat dan jemaat di desa-desa terpencil.”Ini tergolong bantuan sosial tertinggi bagi rumah-rumah ibadah sejak kabupaten ini berdiri. Tak terlupakan juga bagi Umat Islam mendapat bantuan hewan kurban beberapa ekor hewan sapi yang dibagikan ke beberapa masjid di Saumlaki, Larat, Kilon, Karatat dan Labobar,”bebernya.

Lantas, progres pembangunan infrastruktur apa saja yang telah dilakukan PF, saat memimpin KKT dalam kurun waktu lima tahun ?.”Semua pemimpin di dunia bahkan mengalami kondisi terpuruk karena hantaman  pandemi Covid-19. Kurun waktu 5 tahun, Pak PF hanya mengendalikan APBD dan perubahan APBD selama kurang lebih 3 tahun namun perubahan dirasakan signifikan,”bebernya.

Hasilnya, kata dia, kemajuan Tanimbar semakin jauh dari kekumuhan, pembangunan terus berjalan, bangunan sekolah baru, gedung puskesmas baru dengan konsep bangunan modern plus rawat nginap yang dibangun hingga ke pelosok kecamatan, perbaikan jalan dan jembatan di beberapa kecamatan terluar termasuk mengkoordinasikan dengan Kementerian PUPR.

” Ada juga percepatan pembangunan jembatan Leta Oar Ralan yang menghubungkan pulau Yamdena dengan pulau Larat dan jalan penghubung kota Larat hingga ke desa Lamdesar Timur, akses jalan masuk ke beberapa desa tertinggal yang menjadi prioritas penyelesaian seperti dari desa Arma ke desa Watmuri yang puluhan tahun terkendala, “terangnya.

Begitu juga pembangunan  setengah bagian jalan masuk ke desa Atubul, Wowonda dan Kabiarat serta akses jalan masuk ke pantai wisata Weluan Olilit yang juga terbengkalai belasan tahun lamanya, peningkatan jalan untuk 5 desa di Seira Kecamatan Wermaktian, pembangunan jalan di Kecamatan Fordata, peningkatan jalan penghubung antar desa di Kecamatan Selaru, menjadi perhatian Fatlolon.

“Proyek median jalan dan drainase serta peningkatan jalan Ir. Soekarno di ibu kota Saumlaki disertai lampu penerangan jalan, pembangunan dan renovasi ribuan rumah layak huni (Program bedah rumah), bangunan baru pasar tradisional Ngrimase Olilit di Saumlaki, pasar rakyat di desa Kabiarat dan beberapa di kecamatan terpencil, pembangunan RSUD Magretti dengan desain kontemporer di kawasan Ukurlaran sebagai cara ampuh menaikan akreditasi rumah sakit serta peningkatan pelayanan di bidang kesehatan dimasa kepemimpinan Pak Fatlolon,”tuturnya.

Disektor Pendidikan, kata dia, juga dibangun ruang kelas baru, renovasi ruang belajar, penambahan tenaga guru. Sementara disektor kelautan dan perikanan,  peningkatan produksi rumput laut dengan memperbanyak bantuan bibit bagi petani rumput laut di desa-desa pesisir barat Kepulauan Tanimbar, bantuan ratusan longboat bagi para nelayan tangkap.

Sedangkan, di sektor telekomunikasi  peningkatan jaringan telekomunikasi seluler dan jaringan internet 4G yang membantu masyarakat pelosok dan pesisir mengakses informasi secara bebas dan mudah dengan turut serta meningkatkan mutu pelayanan pendidikan berbasis internet.

“Ada juga bantuan 2 unit generator dengan kapasitas besar untuk membantu PLN ranting Larat dalam peningkatan penerangan listrik bagi masyarakat di Kecamatan Tanimbar Utara dan sekitarnya yang sebelumnya tidak pernah dibantu serta bantuan TPU baru yang manfaatnya sudah dirasakan masyarakat di Larat,”paparnya.

Disektor pertambangan, Fatlolon memiliki andil, bangun peningkatan kerjasama pemda dengan PEM Akamigas Cepu untuk perkuliahan khusus program beasiswa bagi lulusan SMA/SMK, perubahan nama kabupaten Maluku Tenggara Barat menjadi Kabupaten Kepulauan Tanimbar, perjuangan pengelolaan Participating Interest (PI) 10 persen Blok Masela, yang sebelumnya 0 persen diputuskan menjadi 3 persen.

Sektor keagamaan, Fatlolon, sukses membangun fasilitas Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) dan tercatat sebagai Bupati yang berhasil menjadikan Tanimbar sebagai rumah toleransi dengan penduduk muslim yang hanya 4 persen.” Namun bisa menyelenggarakan MTQ Maluku ke-29 dan tersiar bahkan ke negara-negara muslim seperti di Kazakhstan,”sebutnya.

Terobosan, PF yang  lainnya, adalah mempermudah para ASN menerima upah dan tunjangan melalui transfer online dengan sistem penarikan melalui mesin ATM kapan saja dan bukan secara manual yang mana pernah terjadi pada pemerintahan sebelumnya.

“Walau pemerintahannya berhadapan dengan situasi pandemi secara global namun banyak bantuan sosial terus mengalir ke masyarakat, organisasi kemasyarakatan pemuda, LSM, pelaku UMKM, serta tak ketinggalan bantuan sosial bagi rumah-rumah ibadah (Gedung gereja Protestan, Katolik serta gedung Masjid yang berdiri megah di jantung kota Saumlaki),”terangnya.

Pemkab KKT dibawah kepemimpinan PF,  tercatat anggaran belanja hibah untuk pembangunan gedung gereja baru (Protestan maupun Katolik, dan Kristen Denominasi lainnya) ada beberapa gereja yang bahkan mendapatkan bantuan Rp 1 miliar rupiah, dan ada yang ratusan juta rupiah yang tersebar sampai ke pelosok umat dan jemaat di desa-desa terpencil.”Ini tergolong bantuan sosial tertinggi bagi rumah-rumah ibadah sejak kabupaten ini berdiri. Tak terlupakan juga bagi Umat Islam mendapat bantuan hewan kurban beberapa ekor hewan sapi yang dibagikan ke beberapa masjid di Saumlaki, Larat, Kilon, Karatat dan Labobar,”bebernya.

Bahkan, ingat Rahanwarat akrab disapa ARS, perihal bantuan hewan kurban bagi Umat Islam di Tanimbar ini sudah dilakukan jauh hari sebelum  Fatlolon menjabat sebagai Bupati KKT.

Berikut, yang sangat spektakuler terjadi ialah pada pemerintahan Bupati Petrus Fatlolon, ternyata kabupaten yang dipimpinnya ini meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) pada tahun anggaran 2018, 2019 dan tahun anggaran 2021. “Amazing! 3 kali dalam 5 tahun kepemimpinannya. Ini tidak terjadi pada pemerintahan sebelumnya sejak berdiri pada tahun 1999 silam.”Bukankah ini suatu prestasi?,” tanya dia.

Menariknya, sebuah media cetak ternama di Maluku pada tahun 2021 lalu, mengekspos harta kekayaan para Bupati se-provinsi Maluku yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan mencatat Bupati Petrus Fatlolon memiliki kekayaan urutan kedua setelah Bupati Maluku Tengah Abua Tuasikal.

“Tahukah kita?. Jumlah kekayaan itu terbilang sebelum menjabat sebagai Bupati dan rupanya jumlah keseluruhan angka kekayaannya menurun. Bukankah harusnya angka kekayaannya meningkat atau bertambah?,”tanya ARS lagi.

Soal pengangguran, lanjut dia, Pemerintahan sebelumnya tidak berani mengakomodir tenaga honor atau kontrak daerah karena pembiayaan yang memberatkan APBD dan dibatasi berdasarkan peraturan pemerintah.” Namun di masa kepemimpinannya, 2000an orang lebih diangkat untuk mengisi posisi teknis di pemerintahan dengan metode perjanjian kerja. Selama sekitar 4 tahun lamanya, 2000-an orang lebih itu menikmati kehidupan yang pantas dan layak sebagai tenaga kontrak daerah,”paparnya.

Menurut dia, ini suatu kebijakan dan terobosan yang menguntungkan rakyat Tanimbar. Keberanian ini, jelas dia, mengurai persoalan pengangguran yang terjadi di kabupaten Kepulauan Tanimbar.”Hanya saja, saat ini tak ada satu pun pejabat di pemerintah KKT yang berani mengakomodir tenaga kontrak daerah itu. Mereka sudah kembali ke rumah. Diberhentikan. Mungkin ada kepentingan lain yang lebih besar ketimbang mengurus recehan di kantong para honorer,”tudingnya.

“Hebat kan sosok ini?. Masih percaya dengan berita bohong yang dihembuskan mereka yang ingin menjatuhkan popularitas sang visioner dan inovatif, Petrus Fatlolon?
Jangan mudah dipengaruhi dengan informasi yang menyesatkan,”tegasnya.

“Mari basudara Tanimbar, ayo bersama membangun Tanimbar. Jangan terprovokasi dengan pihak tertentu yang suka memfitnah dan hanya banyak bicara dengan retorika yang berapi-api tapi bisa saja datang dengan modus mengejar kekayaan pribadi. Petrus Fatlolon sudah miliki hidup yang mapan sebelum menjadi Bupati. Sudah punya rumah pribadi dan harta yang cukup baru memimpin kabupaten dengan julukan bumi duan-lolat. Ini fakta bukan dongeng!,”ajaknya.

“Mari kita lawan isu bohong, fitnah, dengki,  dengan mengatakan yang benar berbasis data & fakta serta terus berkarya dan melayani, bersama kita  membangun Tanimbar,”pungkasnya.(DM-01)

Beda Jauh dengan Pemimpin Sebelumnya – dinamikamaluku.com

Beda Jauh dengan Pemimpin Sebelumnya – dinamikamaluku.com

AMBON,DM.COM,-Petrus Fatlolon, tak akan lagi menjabat Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) pada 2022. Namun Bupati KKT periode 2017-2022, sudah bekerja keras membangun Bumi” Duan Lolat “ ke arah yang lebih baik di berbagai sektor, meski dilanda pandemi Covid-19. Progres kepemimpinan Fatlolon dinilai lebih baik, jika dibandingkan dengan kepemimpinan sebelumnya.

Lantas, apa saja yang dilakukan Fatlolon selama lima tahun memimpin KKT?. Dalam waktu 5 tahun Pak Fatlolon hanya menguasai APBD dan perubahan APBD kurang lebih 3 tahun tapi perubahannya dirasa signifikan,” ujar salah satu penggiat KKT, Agustinus Rahanwarat Sampo, kepada DINAMIKAMALUKU.COM, Rabu (25/ 1/2023).

SHAMPOO AGUSTINUS RAHANWARAT

Alhasil, katanya, kemajuan Tanimbar semakin jauh dari permukiman kumuh, pembangunan terus berlanjut, gedung sekolah baru, gedung puskesmas baru dengan konsep bangunan modern plus rawat inap dibangun hingga ke kecamatan terpencil, perbaikan jalan dan jembatan di beberapa wilayah terluar. kecamatan termasuk berkoordinasi dengan Kementerian PUPR.

“Juga percepatan pembangunan jembatan Leta Oar Ralan yang menghubungkan Pulau Yamdena dengan Pulau Larat dan jalan penghubung kota Larat hingga desa Lamdesar Timur, akses jalan menuju beberapa desa tertinggal yang menjadi prioritas solusi seperti dari Kampung Arma hingga Kampung Watmuri yang sudah puluhan tahun terkendala,” jelasnya.

Begitu pula dengan pembangunan separuh jalan akses menuju desa Atubul, Wowonda dan Kabiarat serta jalan akses menuju pantai wisata Weluan Olilit yang puluhan tahun juga terbengkalai, perbaikan jalan 5 desa di Seira, Wermaktian Kecamatan, pembangunan jalan di Kecamatan Fordata, perbaikan jalan penghubung antar desa di Kecamatan Selaru, menjadi perhatian Fatlolon.

“Proyek median jalan dan drainase serta peningkatan Ir. Soekarno di ibu kota Saumlaki disertai dengan penerangan jalan, pembangunan dan renovasi ribuan rumah layak huni (program renovasi rumah), bangunan baru untuk pasar tradisional Ngrimase Olilit di Saumlaki, pasar rakyat di desa Kabiarat dan beberapa di kecamatan terpencil, pembangunan RS Magretti dengan desain kekinian di kawasan Ukurlaran sebagai cara ampuh untuk meningkatkan akreditasi rumah sakit dan meningkatkan pelayanan di bidang kesehatan pada masa kepemimpinan Pak Fatlolon,” ujarnya. dikatakan.

Bidang Pendidikan, kata dia, juga membangun ruang kelas baru, merenovasi ruang belajar, menambah guru. Sedangkan di bidang kelautan dan perikanan, meningkatkan produksi rumput laut dengan memperbanyak bantuan benih bagi petani rumput laut di desa-desa pesisir barat Kepulauan Tanimbar, bantuan ratusan long boat untuk nelayan penangkap ikan.

Sementara itu, di bidang telekomunikasi, peningkatan jaringan telekomunikasi seluler dan jaringan internet 4G akan membantu masyarakat pelosok dan pesisir mengakses informasi secara bebas dan mudah dengan turut serta meningkatkan kualitas layanan pendidikan berbasis internet.

“Ada juga bantuan 2 unit genset berkapasitas besar untuk membantu PLN cabang Larat dalam menambah penerangan listrik bagi masyarakat di Kabupaten Tanimbar Utara dan sekitarnya yang belum pernah dibantu sebelumnya serta bantuan pemakaman umum baru yang manfaatnya sudah dirasakan oleh masyarakat di Larat,” jelasnya.

Di bidang pertambangan, Fatlolon telah berkontribusi membangun peningkatan kerjasama antara Pemda dengan PEM Akamigas Cepu untuk kuliah khusus program beasiswa bagi lulusan SMA/SMK, mengubah nama Kabupaten Maluku Tenggara Barat menjadi Kabupaten Kepulauan Tanimbar, berjuang untuk mengelola Participating Interest (PI) 10 persen Blok Masela, yang sebelumnya 0 persen diputuskan menjadi 3 persen.

Bidang keagamaan, Fatlolon, berhasil membangun fasilitas Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) dan tercatat sebagai bupati yang berhasil menjadikan Tanimbar sebagai rumah toleransi dengan hanya 4 persen penduduk Muslim.” Namun bisa menyelenggarakan MTQ Maluku ke-29 dan akan disiarkan bahkan ke negara-negara Muslim seperti Kazakhstan,” ujarnya.

Fatlolon juga tercatat sebagai Bupati yang paling banyak melakukan kunjungan kerja ke kecamatan dan desa terpencil, berbagi dengan anak sekolah dalam kunjungan kerja ke sekolah, bertemu penyandang disabilitas, lansia, janda dan duda, buruh, petani dan nelayan.

“Menjamu tamu yang datang dari desa maupun tamu daerah dari ibu kota provinsi dan dari Jakarta, dijadwalkan tamu dari unsur masyarakat pada Kamis,” katanya.

Fatlololon juga menetapkan Kamis sebagai hari tematik Tenun Ikat Tanimbar yang wajib dikenakan saat bekerja di kantor atau tempat kerja bagi para pelaku usaha maupun BUMN/BUMD dan ASN di setiap instansi vertikal lainnya. “Kebijakan ini membantu mengembangkan usaha tenun bagi para pengrajin tenun Tanimbar, agar perekonomian tidak surut di pusaran pelaku usaha,” ujarnya.

Terobosan lain Fatlolon adalah mempermudah ASN untuk menerima gaji dan tunjangan melalui transfer online dengan sistem penarikan melalui mesin ATM setiap saat dan tidak secara manual seperti yang terjadi pada pemerintahan sebelumnya.

“Meski pemerintah sedang menghadapi situasi pandemi global, banyak bantuan sosial yang terus mengalir ke masyarakat, organisasi kepemudaan, LSM, pelaku UMKM, dan tak lupa bantuan sosial untuk rumah ibadah (Gedung Gereja Protestan, Katolik dan bangunan masjid yang berdiri megah di jantung kota Saumlaki),” jelasnya.

Pemkab KKT dibawah pimpinan Fatlolon, mencatat anggaran hibah untuk pembangunan gedung gereja baru (Protestan dan Katolik, dan Denominasi Kristen lainnya). Bahkan ada beberapa gereja yang menerima Rp. sidang di desa-desa terpencil.” Ini tergolong bantuan sosial rumah ibadah tertinggi sejak kabupaten ini berdiri. Tak lupa juga umat Islam menerima bantuan hewan kurban berupa beberapa ekor sapi yang dibagikan ke beberapa masjid di Saumlaki, Larat, Kilon, Karatat dan Labobar,” jelasnya.

Padahal, mengingat Rahanwarat yang akrab disapa ARS, terkait bantuan hewan kurban untuk umat Islam di Tanimbar, sudah dilakukan jauh sebelum Fatlolon menjabat sebagai Bupati KKT.

Selanjutnya yang terjadi sangat spektakuler adalah pada masa pemerintahan Bupati Petrus Fatlolon, ternyata daerah yang dipimpinnya meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) pada tahun 2018, 2019 dan tahun anggaran 2021. “Luar biasa! 3 kali dalam 5 tahun kepemimpinan. Ini belum pernah terjadi pada pemerintahan sebelumnya sejak berdiri tahun 1999. “Bukankah ini suatu prestasi?” Dia bertanya.

Menariknya, sebuah media cetak ternama di Maluku pada tahun 2021 membeberkan aset para bupati se-Provinsi Maluku yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan mencatat bahwa Bupati Petrus Fatlolon memiliki kekayaan nomor dua setelah Bupati Maluku Tengah Abua Tuasikal.

“Apakah kita tahu? Jumlah kekayaan dihitung sebelum menjabat sebagai Bupati dan tampaknya jumlah total aset mengalami penurunan. Bukankah seharusnya angka kekayaan bertambah atau meningkat?,” tanya ARS lagi.

Sosok inspiratif dari desa Meyano. Tak heran jika jumlah kekayaannya justru berkurang saat menjadi bupati. Memang benar, ia tetap seorang dermawan sejati yang tidak memanfaatkan jabatan Bupati untuk menambah kekayaannya dan menambah tumpukan uang di brankas pribadinya. Ini patut ditiru oleh pemimpin lainnya,” puji ARS

Fatlolon juga memiliki kebun di Karawang – Jawa Barat dan di Desa Ilngei, Kabupaten Tanimbar Selatan jauh sebelum menjadi Bupati pada tahun 2017, bahkan menyempatkan diri untuk berkebun di sela-sela kesibukannya sebagai Bupati. Serta masih banyak capaian lainnya yang hanya memakan waktu sekitar 3 tahun sedangkan sisanya terkuras oleh penanganan pandemi Covid-19, bayangkan saja bagaimana jika 10 tahun bertugas,” ujarnya.

Dia mengingat, selama pertarungan Pilkada 2017, sosok Fatlolon tidak mengandalkan donor mana pun untuk menang, karena menurutnya hal itu sama saja dengan menggadaikan seluruh dana negara melalui APBD kepada kontraktor; dan pada Pilkada 2024 hal yang sama akan dilakukan yaitu tidak mengandalkan kerjasama dengan pengusaha manapun sebagai donatur. “Dengan kocek sendiri dia akan membiayai segala bentuk kemenangan menjelang periode kedua nanti,” ucapnya.

Satu hal yang membuat saya kagum dengan kerendahan hatinya adalah setelah dilantik sebagai Bupati KKT pada 22 Mei 2017, Fatlolon merangkul sosok-sosok yang kalah dalam kontes Pilkada dengan dia sebagai lawannya dan mewadahi mereka dengan niat tulus untuk membangun Tanimbar.

Dia mencontohkan, Wakil Bupati periode 2012-2017 Petrus Paulus Werembinan yang menjadi lawan politik pada Pilkada 2017 akhirnya ditunjuk memimpin BUMD PT. Kidabela mengurus transportasi laut berupa kapal penyeberangan antar pulau kecil.

“Ini terobosan menarik yang pada tahun 2019 juga dilakukan oleh Presiden Joko Widodo yang mengangkat Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan dimana Prabowo sendiri merupakan calon presiden tandingan Pilpres 2019 dengan Joko Widodo, dan belum lama ini juga melantik Sandiaga Salahudin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dimana Sandiaga menjadi tandingan calon Wakil Presiden di Pilpres 2019,” ujarnya.

Fatlolon juga tercatat memiliki rumah pribadi plus perabotan mewah di Tanimbar, sebidang tanah, penginapan di Larat, 2 unit rumah mewah di Jakarta, villa eksklusif nan elegan di Bali, sebuah rumah di Ambon. Tanimbar. Bahkan pernah berdonasi ke berbagai tempat ibadah di Papua, Ambon dan khususnya di Tanimbar sejak 2002 hingga 2016 sebelum mengikuti Pilkada 2017,” jelasnya.

Terkait pengangguran, lanjutnya, pemerintah sebelumnya tidak berani menampung honorer daerah atau tenaga kontrak karena pembiayaannya memberatkan APBD dan dibatasi berdasarkan peraturan pemerintah. diangkat untuk mengisi jabatan teknis di pemerintahan dengan cara perjanjian kerja. Selama kurang lebih 4 tahun, lebih dari 2.000 orang telah menikmati kehidupan yang layak dan layak sebagai pekerja kontrak daerah,” jelasnya.

Menurutnya, ini merupakan kebijakan dan terobosan yang menguntungkan masyarakat Tanimbar. Keberanian itu, jelasnya, mengurai masalah pengangguran yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Mereka telah kembali ke rumah. Dibubarkan. Mungkin ada kepentingan lain yang lebih besar dari mengurus uang receh di kantong para honorer,” tuduhnya.

“Hebat bukan sosok ini? Apakah Anda masih percaya dengan berita bohong yang disebarkan oleh mereka yang ingin menjatuhkan popularitas sosok visioner dan inovatif, Petrus Fatlolon?
Jangan mudah terpengaruh oleh informasi yang menyesatkan.

“Ayo Basudara Tanimbar, mari kita bangun Tanimbar bersama-sama. Jangan terprovokasi oleh pihak-pihak tertentu yang suka memfitnah dan hanya banyak bicara dengan retorika yang berapi-api tapi bisa dengan modus mengejar kekayaan pribadi. Petrus Fatlolon sudah memiliki kehidupan yang mapan sebelum menjadi Bupati, sudah punya rumah pribadi dan properti yang cukup baru untuk memimpin kabupaten dengan julukan bumi dun-lolat, ini fakta, bukan dongeng!

“Mari kita lawan isu kebohongan, fitnah, dengki, dengan berkata jujur ​​berdasarkan data dan fakta serta terus berkarya dan mengabdi, bersama kita membangun Tanimbar,” pungkasnya. (DM-01)