
AMBON,DM.COM,-Siapa yang tidak kenal dengan Petrus Fatlolon, SH, MH. Dia adalah, mantan Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) periode 2017-2022. Sejak memimpin bumi “Duan Lolat” Fatlolon akrab disapa PF adalah sosok inspiratif, pemimpin visioner, pribadi yang sederhana, rendah hati, memiliki jiwa sosial, dan sangat dekat dengan warga KKT.
Gaya kepemimpinan PF selama lima tahun, diutarakan salah satu komponen pemuda KKT, Agustinus Rahanwarat Sampo, kepada DINAMIKAMALUKU.COM, Sabtu (28/1/2023).”Pak PF itu memiliki jiwa sosial yang tinggi, sosok Bupati inspiratif asal desa Meyano Bab ini menghabiskan pemberiannya diluar penghasilannya sebagai Bupati,”kata Rahanwarat, kepada DINAMIKAMALUKU.COM, Sabtu (28/1/2023).
Pantas saja, kata dia, jumlah kekayaannya malah menurun saat menjadi Bupati. Padahal, ingat dia, para mantan Kepala daerah lain justeru meningkat usai berkuasa di daerah yang pernah dipimpinya.”Memang benar Pak PF hingga saat ini tetap konsisten masih dermawan sejati. Sejak beliau memimpin tidak memanfaatkan posisi jabatanya Bupati untuk memperbanyak harta kekayaan serta menambah tumpukan uang pada brankas pribadinya. Hal yang patut dicontohi para pemimpin lainnya,”puji Rahanwarat.

Selain memiliki jiwa sosial, PF juga memiliki hobi berkebun, telah dilakukan PF juga memiliki kebun di Karawang – Jawa Barat dan di desa Ilngei Kecamatan Tanimbar Selatan jauh sebelum menjadi Bupati pada tahun 2017. Bahkan, terang dia, PF menyempatkan waktu berkebun disela-sela kesibukannya sebagai Bupati.
Satu hal yang membuat takjub dan membanggakan dari kerendahan hatinya ialah setelah dilantik sebagai Bupati KKT pada 22 Mei 2017 lalu, PF merangkul tokoh-tokoh yang kalah dalam kontestasi Pilkada KKT bersamanya sebagai lawannya dan mengakomodir mereka dalam niat yang tulus membangun Tanimbar.

Dia mencontohkan, Wakil Bupati periode 2012-2017 Petrus Paulus Werembinan yang adalah lawan politik dalam Pilkada 2017 lalu, akhirnya dilantik memimpin BUMD PT. Kidabela yang mengurus transportasi laut berupa kapal Ferry penyeberangan antar pulau kecil.
” Ini suatu terobosan menarik yang mana pada tahun 2019 dilakukan juga oleh Presiden Joko Widodo yang melantik Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan di mana Prabowo sendiri adalah rival kandidat Presiden pada Pilpres 2019 bersama Joko Widodo, dan tak lama berselang juga melantik Sandiaga Salahudin Uno sebagai Menteri Pariwisata Dan Ekononi Kreatif di mana Sandiaga menjadi rival kandidat Wakil Presiden di Pilpres 2019 lalu,”tuturnya.
Tak hanya itu, PF juga tercatat sebagai Bupati yang paling banyak melakukan kunjungan kerja sampai ke kecamatan dan desa terpencil di KKT. Disela-sela kunjungan kerja, PF yang juga Sekretaris DPW NasDem Provinsi Maluku itu, berbagi dengan anak-anak sekolah, bertatap muka dengan penyandang disabilitas, para lansia, janda dan duda, kaum buruh, petani dan nelayan.
“Pak PF juga konsisten menjamu para tamu yang datang dari desa-desa serta tamu daerah dari ibu kota provinsi dan dari Jakarta, menjadwalkan tamu dari unsur masyarakat pada hari Kamis,”katanya
Ketika disinggung, para kepala daerah yang terpilih kebanyakan disuport para cukong atau pengusaha saat kontestasi Pilkada, apakah PF juga di danai para cukong ?. “Pertarungan Pilkada 2017 lalu, Pak PF tak mengandalkan donatur siapapun dalam pemenangannya, karena ia berpikir hal itu sama saja dengan menggadaikan seluruh pembiayaan Negara melalui APBD kepada para kontraktor dan pada Pilkada 2024 nanti hal yang sama akan dilakukan yakni tidak mengandalkan kerjasama dengan pengusaha manapun sebagai donatur. Dengan kantongnya sendiri ia akan membiayai segala bentuk pemenangan menuju periode kedua nanti,”tegasnya.
Fatlolon juga tercatat telah memiliki rumah pribadi plus perabotan mewah di Tanimbar, sejumlah tanah, Penginapan di Larat, 2 unit rumah mewah di Jakarta, vila eksklusif dan elegant di Bali, rumah di Ambon.”Semuanya itu dimiliki bapak Petrus Fatlolon jauh sebelum menjadi Bupati Kepulauan Tanimbar. Ia bahkan telah menyumbang di berbagai rumah ibadah di Papua, Ambon dan terutama di Tanimbar sejak tahun 2002 sampai tahun 2016 sebelum bertarung dalam kontestasi Pilkada 2017 lalu,”paparnya.
Ketika masa kepemimpinan di KKT, PF juga melakukan terobosan dan inovasi menetapkan hari Kamis sebagai hari tematis Tenun Ikat Tanimbar yang wajib dipakai saat bekerja di kantor atau tempat kerja bagi para pelaku usaha serta BUMN/BUMD dan ASN disetiap instansi vertikal lainnya.
“Kebijakan ini ikut menumbuh kembangkan usaha menenun bagi para pengrajin tenun ikat Tanimbar, sehingga perekonomian tak surut di pusaran pelaku usaha, “tandasnya
Terobosan, Fatlolon yang lainnya, adalah mempermudah para ASN menerima upah dan tunjangan melalui transfer online dengan sistem penarikan melalui mesin ATM kapan saja dan bukan secara manual yang mana pernah terjadi pada pemerintahan sebelumnya.
“Walau pemerintahannya berhadapan dengan situasi pandemi secara global namun banyak bantuan sosial terus mengalir ke masyarakat, organisasi kemasyarakatan pemuda, LSM, pelaku UMKM, serta tak ketinggalan bantuan sosial bagi rumah-rumah ibadah (Gedung gereja Protestan, Katolik serta gedung Masjid yang berdiri megah di jantung kota Saumlaki),”terangnya.
Pemkab KKT dibawah kepemimpinan Fatlolon, tercatat anggaran belanja hibah untuk pembangunan gedung gereja baru (Protestan maupun Katolik, dan Kristen Denominasi lainnya) ada beberapa gereja yang bahkan mendapatkan bantuan Rp 1 miliar rupiah, dan ada yang ratusan juta rupiah yang tersebar sampai ke pelosok umat dan jemaat di desa-desa terpencil.”Ini tergolong bantuan sosial tertinggi bagi rumah-rumah ibadah sejak kabupaten ini berdiri. Tak terlupakan juga bagi Umat Islam mendapat bantuan hewan kurban beberapa ekor hewan sapi yang dibagikan ke beberapa masjid di Saumlaki, Larat, Kilon, Karatat dan Labobar,”bebernya.
Lantas, progres pembangunan infrastruktur apa saja yang telah dilakukan PF, saat memimpin KKT dalam kurun waktu lima tahun ?.”Semua pemimpin di dunia bahkan mengalami kondisi terpuruk karena hantaman pandemi Covid-19. Kurun waktu 5 tahun, Pak PF hanya mengendalikan APBD dan perubahan APBD selama kurang lebih 3 tahun namun perubahan dirasakan signifikan,”bebernya.
Hasilnya, kata dia, kemajuan Tanimbar semakin jauh dari kekumuhan, pembangunan terus berjalan, bangunan sekolah baru, gedung puskesmas baru dengan konsep bangunan modern plus rawat nginap yang dibangun hingga ke pelosok kecamatan, perbaikan jalan dan jembatan di beberapa kecamatan terluar termasuk mengkoordinasikan dengan Kementerian PUPR.
” Ada juga percepatan pembangunan jembatan Leta Oar Ralan yang menghubungkan pulau Yamdena dengan pulau Larat dan jalan penghubung kota Larat hingga ke desa Lamdesar Timur, akses jalan masuk ke beberapa desa tertinggal yang menjadi prioritas penyelesaian seperti dari desa Arma ke desa Watmuri yang puluhan tahun terkendala, “terangnya.
Begitu juga pembangunan setengah bagian jalan masuk ke desa Atubul, Wowonda dan Kabiarat serta akses jalan masuk ke pantai wisata Weluan Olilit yang juga terbengkalai belasan tahun lamanya, peningkatan jalan untuk 5 desa di Seira Kecamatan Wermaktian, pembangunan jalan di Kecamatan Fordata, peningkatan jalan penghubung antar desa di Kecamatan Selaru, menjadi perhatian Fatlolon.
“Proyek median jalan dan drainase serta peningkatan jalan Ir. Soekarno di ibu kota Saumlaki disertai lampu penerangan jalan, pembangunan dan renovasi ribuan rumah layak huni (Program bedah rumah), bangunan baru pasar tradisional Ngrimase Olilit di Saumlaki, pasar rakyat di desa Kabiarat dan beberapa di kecamatan terpencil, pembangunan RSUD Magretti dengan desain kontemporer di kawasan Ukurlaran sebagai cara ampuh menaikan akreditasi rumah sakit serta peningkatan pelayanan di bidang kesehatan dimasa kepemimpinan Pak Fatlolon,”tuturnya.
Disektor Pendidikan, kata dia, juga dibangun ruang kelas baru, renovasi ruang belajar, penambahan tenaga guru. Sementara disektor kelautan dan perikanan, peningkatan produksi rumput laut dengan memperbanyak bantuan bibit bagi petani rumput laut di desa-desa pesisir barat Kepulauan Tanimbar, bantuan ratusan longboat bagi para nelayan tangkap.
Sedangkan, di sektor telekomunikasi peningkatan jaringan telekomunikasi seluler dan jaringan internet 4G yang membantu masyarakat pelosok dan pesisir mengakses informasi secara bebas dan mudah dengan turut serta meningkatkan mutu pelayanan pendidikan berbasis internet.
“Ada juga bantuan 2 unit generator dengan kapasitas besar untuk membantu PLN ranting Larat dalam peningkatan penerangan listrik bagi masyarakat di Kecamatan Tanimbar Utara dan sekitarnya yang sebelumnya tidak pernah dibantu serta bantuan TPU baru yang manfaatnya sudah dirasakan masyarakat di Larat,”paparnya.
Disektor pertambangan, Fatlolon memiliki andil, bangun peningkatan kerjasama pemda dengan PEM Akamigas Cepu untuk perkuliahan khusus program beasiswa bagi lulusan SMA/SMK, perubahan nama kabupaten Maluku Tenggara Barat menjadi Kabupaten Kepulauan Tanimbar, perjuangan pengelolaan Participating Interest (PI) 10 persen Blok Masela, yang sebelumnya 0 persen diputuskan menjadi 3 persen.
Sektor keagamaan, Fatlolon, sukses membangun fasilitas Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) dan tercatat sebagai Bupati yang berhasil menjadikan Tanimbar sebagai rumah toleransi dengan penduduk muslim yang hanya 4 persen.” Namun bisa menyelenggarakan MTQ Maluku ke-29 dan tersiar bahkan ke negara-negara muslim seperti di Kazakhstan,”sebutnya.
Terobosan, PF yang lainnya, adalah mempermudah para ASN menerima upah dan tunjangan melalui transfer online dengan sistem penarikan melalui mesin ATM kapan saja dan bukan secara manual yang mana pernah terjadi pada pemerintahan sebelumnya.
“Walau pemerintahannya berhadapan dengan situasi pandemi secara global namun banyak bantuan sosial terus mengalir ke masyarakat, organisasi kemasyarakatan pemuda, LSM, pelaku UMKM, serta tak ketinggalan bantuan sosial bagi rumah-rumah ibadah (Gedung gereja Protestan, Katolik serta gedung Masjid yang berdiri megah di jantung kota Saumlaki),”terangnya.
Pemkab KKT dibawah kepemimpinan PF, tercatat anggaran belanja hibah untuk pembangunan gedung gereja baru (Protestan maupun Katolik, dan Kristen Denominasi lainnya) ada beberapa gereja yang bahkan mendapatkan bantuan Rp 1 miliar rupiah, dan ada yang ratusan juta rupiah yang tersebar sampai ke pelosok umat dan jemaat di desa-desa terpencil.”Ini tergolong bantuan sosial tertinggi bagi rumah-rumah ibadah sejak kabupaten ini berdiri. Tak terlupakan juga bagi Umat Islam mendapat bantuan hewan kurban beberapa ekor hewan sapi yang dibagikan ke beberapa masjid di Saumlaki, Larat, Kilon, Karatat dan Labobar,”bebernya.
Bahkan, ingat Rahanwarat akrab disapa ARS, perihal bantuan hewan kurban bagi Umat Islam di Tanimbar ini sudah dilakukan jauh hari sebelum Fatlolon menjabat sebagai Bupati KKT.
Berikut, yang sangat spektakuler terjadi ialah pada pemerintahan Bupati Petrus Fatlolon, ternyata kabupaten yang dipimpinnya ini meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) pada tahun anggaran 2018, 2019 dan tahun anggaran 2021. “Amazing! 3 kali dalam 5 tahun kepemimpinannya. Ini tidak terjadi pada pemerintahan sebelumnya sejak berdiri pada tahun 1999 silam.”Bukankah ini suatu prestasi?,” tanya dia.
Menariknya, sebuah media cetak ternama di Maluku pada tahun 2021 lalu, mengekspos harta kekayaan para Bupati se-provinsi Maluku yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan mencatat Bupati Petrus Fatlolon memiliki kekayaan urutan kedua setelah Bupati Maluku Tengah Abua Tuasikal.
“Tahukah kita?. Jumlah kekayaan itu terbilang sebelum menjabat sebagai Bupati dan rupanya jumlah keseluruhan angka kekayaannya menurun. Bukankah harusnya angka kekayaannya meningkat atau bertambah?,”tanya ARS lagi.
Soal pengangguran, lanjut dia, Pemerintahan sebelumnya tidak berani mengakomodir tenaga honor atau kontrak daerah karena pembiayaan yang memberatkan APBD dan dibatasi berdasarkan peraturan pemerintah.” Namun di masa kepemimpinannya, 2000an orang lebih diangkat untuk mengisi posisi teknis di pemerintahan dengan metode perjanjian kerja. Selama sekitar 4 tahun lamanya, 2000-an orang lebih itu menikmati kehidupan yang pantas dan layak sebagai tenaga kontrak daerah,”paparnya.
Menurut dia, ini suatu kebijakan dan terobosan yang menguntungkan rakyat Tanimbar. Keberanian ini, jelas dia, mengurai persoalan pengangguran yang terjadi di kabupaten Kepulauan Tanimbar.”Hanya saja, saat ini tak ada satu pun pejabat di pemerintah KKT yang berani mengakomodir tenaga kontrak daerah itu. Mereka sudah kembali ke rumah. Diberhentikan. Mungkin ada kepentingan lain yang lebih besar ketimbang mengurus recehan di kantong para honorer,”tudingnya.
“Hebat kan sosok ini?. Masih percaya dengan berita bohong yang dihembuskan mereka yang ingin menjatuhkan popularitas sang visioner dan inovatif, Petrus Fatlolon?
Jangan mudah dipengaruhi dengan informasi yang menyesatkan,”tegasnya.
“Mari basudara Tanimbar, ayo bersama membangun Tanimbar. Jangan terprovokasi dengan pihak tertentu yang suka memfitnah dan hanya banyak bicara dengan retorika yang berapi-api tapi bisa saja datang dengan modus mengejar kekayaan pribadi. Petrus Fatlolon sudah miliki hidup yang mapan sebelum menjadi Bupati. Sudah punya rumah pribadi dan harta yang cukup baru memimpin kabupaten dengan julukan bumi duan-lolat. Ini fakta bukan dongeng!,”ajaknya.
“Mari kita lawan isu bohong, fitnah, dengki, dengan mengatakan yang benar berbasis data & fakta serta terus berkarya dan melayani, bersama kita membangun Tanimbar,”pungkasnya.(DM-01)