Pacu Keberhasilan Program Penguatan Karakter Unggul Mahasiswa, FAI Unisma Malang Gelar Lokakarya

Pacu Keberhasilan Program Penguatan Karakter Unggul Mahasiswa, FAI Unisma Malang Gelar Lokakarya

TIMESINDONESIA, MALANG – Fakultas Agama Islam Unisma Malang mengadakan workshop bagi dekan, dosen, dan tenaga kependidikan guna memacu keberhasilan program penguatan karakter unggul bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan Pendidikan Agama Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Universitas Islam FAI Malang.

Acara digelar di Raung Meeting Room Hotel Aria Gajayana Malang, Sabtu (28/01/2023).

Iklan

Perlu diketahui bahwa karakter unggul yang dikembangkan pada mahasiswa PGMI dan PIAUD sebagai calon guru pada pendidikan dasar akan mengintegrasikan tiga aspek, antara lain: Profil Mahasiswa Pancasila, Ketrampilan Abad 21, dan nilai-nilai Ahlussunnah Wal Jama’ah.

Kegiatan ini didukung Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) bekerjasama dengan FAI Unisma dan FIB UNAIR. INOVASI adalah program kemitraan antara pemerintah Australia dan Indonesia yang peduli untuk menyebarluaskan praktik pendidikan yang baik di Indonesia.

INFORMASI TENTANG UNISMA BISA KUNJUNGI www.unisma.ac.id

Pada hari kedua, dilakukan pendampingan kepada dekan, dosen dan mahasiswa FAI UNISMA untuk mengidentifikasi 6 dimensi Profil Mahasiswa Pancasila, nilai kecakapan abad 21, dan nilai Ahlussunnah Wal Jama’ah.

Peserta workshop dibagi menjadi empat kelompok dan setiap kelompok akan menentukan perilaku yang diharapkan (Integrasi Profil Mahasiswa Pancasila, Ketrampilan Abad 21, dan nilai-nilai Ahlussunnah Wal Jama’ah). Semua peserta sangat antusias berdiskusi dan menyampaikan ide-idenya.

Shonhaji Mu’thi selaku Tim dari INOVASI, mengarahkan agar perilaku yang diharapkan mudah diukur.

“Perilaku yang diharapkan muncul adalah perilaku amaliyah sehari-hari yang dilakukan dan mudah diukur,” ujar Shonhaji.

Setiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya sesuai pembagian masing-masing kelompok. Hasil diskusi akan dicermati dan disepakati bersama, sebagai modal menuju materi pendampingan selanjutnya yaitu Pemetaan Karakter Unggul.

Diskusi.  jpg

Di akhir kegiatan, Ari Kusuma Sulyandari, M.Pd salah satu peserta mengatakan bahwa workshop ini sangat bermanfaat karena menambah wawasannya terkait inovasi pembelajaran dengan mengintegrasikan Aswaja dan penguatan karakter siswa.

“Kegiatan ini menambah wawasan saya tentang inovasi pembelajaran terkait Aswaja dan berbasis GEDSI. Dalam Aswaja ada nilai saling menghargai yaitu tasamuh, sehingga kita memiliki sikap toleran terhadap berbagai macam perbedaan dan hal ini sangat penting dimiliki oleh mahasiswa,” ujar Ari.

Ia juga menambahkan bahwa materi GEDSI sangat mengesankan.

INFORMASI TENTANG UNISMA BISA KUNJUNGI www.unisma.ac.id

“Materi yang sangat berkesan bagi saya adalah materi GEDSI, karena menyangkut gender, disabilitas dan inklusi sosial sehingga meminimalisir stereotype di masyarakat,” tambah Ari.

Peserta lainnya yakni Dr. Dian Muhammad Hakim, M.Pd.I juga mengungkapkan bahwa Workshop ini sangat bermanfaat dan dapat diterapkan langsung oleh dosen di perkuliahan.

“Bengkel INOVASI memberikan manfaat yang luar biasa. Seorang dosen dikenalkan bagaimana mengintegrasikan Profil Mahasiswa Pancasila dengan nilai-nilai Aswaja yang selanjutnya akan diterapkan dalam proses pembelajaran, sehingga diharapkan mahasiswa memiliki karakter unggul dan keterampilan abad 21 yaitu 4 c. Workshop ini harus sering diadakan untuk memperbaharui dan meningkatkan kompetensi dosen dalam kaitannya dengan pelaksanaan pembelajaran,” ujar Dian.

INFORMASI TENTANG UNISMA BISA KUNJUNGI

www.unisma.ac.id **) Ikuti berita terbaru KALI Indonesia di dalam berita Google klik tautan ini