Dhiannisa Wahyu Putri, Mahasiswi Sampoerna University/ Dok: Pribadi

Juang Menyala Generasi Muda untuk Indonesia Sempurna

Jakarta: “Pa, saya berangkat ya,”. “Iya, hati-hati ya, nak,”.
 
Percakapan getir dan singkat itu, diakhiri dengan dua pasang tangan yang saling merengkuh tubuh. Pelukan yang penuh air mata.
 
Air mata Dhian jatuh dan melekat ke baju ayahnya petang itu di stasiun kereta di kota Malang, Jawa Timur. Dhian segera membalikkan badannya menatap dingin ke pintu keberangkatan.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Saat yang tampak hanya punggung anaknya yang tengah menjinjing tas berisi pakaian dan harapan, kedua bola mata ayah mulai memerah. Sang ayah melepas anak perempuannya yang akan menjumpai mimpi megah di Jakarta.
 
Doa setinggi langit dibentangkan. Dalam tangis yang malu-malu itu, ayah Dhian memanjatkan harap, agar anaknya cemerlang dalam juang ke masa depan.
 
Ke mana pun Dhian bermuara, semua ada di tangannya yang diiringi jalan ketetapan Tuhan. Kini, ayah hanya bisa menunggu Dhian bertumbuh.
 
Dhiannisa Wahyu Putri, telah menumpahkan seluruh upayanya untuk bisa studi ke pendidikan tinggi. Segala upaya yang membuncah itu berhadiahkan beasiswa untuk studi di Sampoerna University pada 2019.
 
Jadilah, Ia dilepas orang tuanya dari tempat dibesarkan di Malang menuju Jakarta. Bagi Dhian, beasiswa untuk kuliah di Sampoerna University mengubah hidupnya, selamanya.
 
“Mereka (papa-mama) sedih melepas anak perempuan merantau. Tapi aku diberi kepercayaan ini, jadi, aku harus membuktikan kepada mereka kalau mereka benar dalam memberi kepercayaan itu kepadaku,” tutur Dhian kepada Medcom.id, Jumat, 21 Januari 2023.
 
Di Sampoerna University, kata Dhian, hidupnya berubah. Pendidikan yang Ia teguk, sama sekali berbeda dari apa yang Ia dapatkan saat menjalani pendidikan dasar hingga menengah atas ketika di Malang.
 
Pendidikan tinggi memaksanya mengubah diri. Sampoerna University seolah merajut dirinya kembali, mengumpulkan pecahan-pecahan yang terkubur entah di mana selama hidup 19 tahun.
 
“Saat aku masuk Sampoerna University, aku langsung bilang kalau ini bisa jadi game changer dalam hidup aku. Satu langkah yang bisa mengubah seluruh hidupku,” ujar dia.
 
Di Sampoerna University, Dhian mendapat banyak bekal menghadapi rintangan masa depan. Pendidikan di Sampoerna telah mampu melatihnya menjadi generasi muda siap diterpa trengginasnya tantangan zaman.
 
Dari hal paling mendasar, Ia dipupuk menjadi anak muda percaya diri. Bahkan, untuk bersaing dengan anak muda lainnya secara global.
 
Hal itu tak lepas dari Sampoerna University yang turut mengadopsi kurikulum dari Amerika Serikat. Sejumlah perbedaan dari apa yang ia dapatkan dari pendidikan selama ini, membuatnya kian matang sebagai generasi penerus bangsa.
 
“Dari yang awalnya aku suka minder, tapi sekarang itu lebih percaya diri. Di sini kita terus didorong untuk berani berargumentasi, diskusi, pembelajaran pun berbasis project. Kultur seperti ini yang membuat pembelajaran itu menjadi bermakna dan bisa berguna untuk kehidupan,” ujar mahasiswi jurusan Akuntansi tersebut.
 
Selain itu, di Sampoerna University, Dhian juga dipaksa menguasai bidang ilmu lain, selain jurusan yang diambilnya. Multidisipliner, istilahnya.
 
Menurut Dhian kesempatan mengambil mata kuliah di luar jurusan sangat berguna bagi masa depan. Sebab, di masa depan sesorang tak bisa hanya mengandalkan satu bidang keilmuan saat mengarungi dunia.
 
“Kalau kita bicara tuntutan zaman, mata kuliah wajib seperti Akuntansi itu enggak cukup. Kita harus belajar banyak hal lain yang membuka wawasan kita, supaya kita siap dengan tantangan global,” jelas dia.
 
Dhian mengaku sistem pendidikan di Sampoerna University telah membuatnya tumbuh ampuh dan mampu. Dhian siap menatap dunia. Ia kembali membuka jalan terangnya sebagai generasi anak bangsa yang gandrung akan kemajuan.
 
Pada 2022, Ia mendaftar program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini merupakan beasiswa pengiriman mahasiswa S1 Indonesia untuk mengikuti perkuliahan selama satu hingga dua semester di universitas terbaik dunia.
 
Ia lolos seleksi IISMA. Dhian berangkat studi ke University of Pecs, Hungaria selama satu semester. Di sinilah matanya kian terbuka dan asa semakin membara. Ia adalah anak Indonesia pilihan yang diterpa kesempatan menjadi pionir dari generasinya untuk nantinya mampu bersaing secara global.
 
Kultur pendidikan di Sampoerna University, kata anak kedua dari dua bersaudara itu, tak begitu jauh dari University of Pecs. Dua universitas itu sama-sama memberikan dirinya kesempatan untuk berkembang.
 
“Memang pada awalnya minder, tapi kalau kita berpikir ulang, aku itu ternyata cukup baik, dan bisa lebih baik dan ada ruang improvement yang bisa kita ambil. Keberanian aku di sini dibayar dengan baik,” ungkap Dhian.
 
Ia menyampaikan studi di Eropa membuatnya lebih berani berpendapat. Membuatnya kritis terhadap seluruh isu yang ada di dunia. Di sana, kata dia, tak ada yang berani menyalahkan argumentasi yang buruk.
 
“Dan menjadi lebih baik sebenarnya bukan tentang dipaksa di mana kita berada. Tapi persoalan apakah kita mau berubah atau enggak. Kegigihan dan kemauan menjadi kunci dan itu yang aku dapat,” tegas Dhian.
 
Juang Menyala Generasi Muda untuk Indonesia Sempurna
Dhian studi ke University of Pecs, Hungaria berkat program IISMA. DOK Pribadi
 
Studi di Eropa memberikan Dhian relasi luas. Hal itu berdampak pada wawasannya terhadap dunia global. Relasi itu membantu dirinya sebagai pemuda menghadapi masa yang akan datang.
 
Keluar dari zona nyaman dan berkorban adalah pelajaran lain yang ia ambil. Dari apa yang ia alami, generasi muda, kata dia, mesti bersakit dahulu, agar jadi gemilang dan senang di masa depan.
 
Pematangan diri secara akademik juga terus ia lakukan di University of Pecs. Kembali, ia mengambil mata kuliah multidisipliner di kampus yang sudah berdiri sejak 1912 tersebut.
 
Semua di luar jurusan akuntansi. Ia memilih mata kuliah organization behavior, sustainable development and environmental protection, tourism management, dan  international business communication.
 
Keempat mata kuliah itu akan menunjang dirinya sebagai lulusan akuntansi, ketika menghadapi persaingan global. Di mata kuliah organization behavior misalnya, ia membuka wawasan untuk bergorganisasi, memahami orang dalam organisasi.
 
“Setiap orang di setiap lini masyarakat itu akan selalu berada dalam organisasi. Ini modal penting saat menjadi akuntan di pekerjaan yang juga di dalamnya merupakan organisasi,” terangnya.
 
Di mata kuliah lain seperti sustainable development and environmental protection, ia mencoba memahami manusia dengan banyak isu lingkungan dan sosial di dalamnya. Sedangkan, di mata kuliah tourism management, Dhian ingin mengetahui bagaimana bisnis dunia pariwisata.
 
“Terakhir international business communication, sudah jelas sekarang itu masyarakat sudah masyarakat global, kita bekerja itu selalu tuntutannya, komunikasi, komunikasi, dan komunikasi. Bukan cuma ngomong, tapi kamu juga harus tahu bagaimana bisa paham dalam komunikasi dan cara yang tepat seperti apa untuk komunikasi secara global,” papar dia.
 
Setelah menjalani studi di luar negeri, Dhian sadar satu hal. Ia berada di titik miniatur dunia.
Seluruh anak muda dari berbagai penjuru dunia berkumpul di satu perguruan tinggi. Berkompetisi kecil-kecilan secara akademik, untuk kemudian keluar sebagai lokomotif yang harus membawa perubahan bagi dirinya dan negara masing-masing.
 
Dengan keberadaannya studi di luar negeri, dan melihat potensi generasi muda dari berbagai negara, Ia yakin anak Indonesia memiliki kemampuan yang sama. Bahkan jauh lebih baik.
 
Tak jarang, ia malah melihat teman se-negara mampu mendapatkan nilai lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa dari negara lain. Bahkan, banyak pula seniornya yang sudah bekerja dan menjadi andalan perusahaan di luar negeri.
 
“Ini menandakan, generasi muda Indonesia tidak kalah, kita mampu bersaing secara global,” tuturnya.
 
Kini, menurutnya, tinggal mengatur strategi generasi muda Indonesia mampu berdaya saing global. Ia menyebut menyusun strategi dapat dumulai dengan komitmen berusaha memberikan yang terbaik.
 
Tak lupa sadari kekurangan. Namun, kekurangan itu harus dijadikan bahan bakar bekerja lebih keras dan terus mengimprovisasi diri. Semua itu guna mencapai satu tuju.
 
“Menjadi orang yang lebih baik di masa depan agar bisa berkontribusi demi negara,” sebut Dhian.

Generasi muda lapisan penting bagi negara

Semangat Dhian menjelma inspirasi. Anak muda mesti terkena “virus semangat” yang mengalir pada diri Dhian. Anak muda tak bisa tinggal diam. Kerja keras, mencari peluang adalah kunci, sebab generasi muda ke depan menjadi lapisan penting bagi negara.
 
“Merekalah yang akan menggantikan para pimpimpin yang saat ini aktif,” tutur pengamat pendidikan Totok Amin kepada Medcom.id, Selasa, 31 Januari 2023.
 
Kondisi global dunia yang dinamis harus menjadi pemicu gairah anak bangsa. Totok mengakui salah satu proses yang dapat memperkuat kapasitas generasi muda untuk memiliki daya saing global adalah pendidikan.
 
Menurutnya pendidikan harus memicu kemampuan berkreasi, berpikir kritis, dan kolaborasi di antara generasi muda. Sehingga lahirlah kelompok jiwa inovatif, peduli pada sekitar, dan mampu bertahan di tengah badai masalah global.
 
Dia menyebut sudah tidak zaman membuat sekat-sekat horisontal dan vertikal, apalagi feodalisme dalam merancang pendidikan. Kolaborasi harus dibangun di antara berbagai disiplin.
 
“Budayakan diskusi terbuka dan keterbukaan dalam kegiatan kampus agar menjadi lahan subur untuk inovasi dan terobosan buat bangsa dan negara tercinta kita,” tambah Totok.
 
Perkara kurikulum, Totok menyebut yang terpenting membangun kerangka. Bagaimana generasi muda dipersiapkan masuk menguasai keilmuan yang ada saat ini, sehingga mampu bersaing secara global di masa depan.
 
“Kurikulum itu kerangkanya, yang penting justru silabus dan pelaksanaan proses kuliah dan praktiknya. Di situ, perlu juga peningkatan kapasitas untuk dosen dan instruktur di perguruan tinggi agar siap menerjemahkan tantangan global di ruang kelas,” tutur Totok.
 
Juang Menyala Generasi Muda untuk Indonesia Sempurna
Plt. Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Diktiristek) Kemendikbudristek, Nizam. Medcom.id/Ilham Pratama Putra

Sampoerna University sejalan dengan Kampus Merdeka

Pendidikan mesti mengubah fokus dari menghasilkan lulusan dari exam master menjadi solution maker. Plt. Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Diktiristek) Kemendikbudristek, Nizam, menyebut sumber daya manusia (SDM) unggul akan selalu linear dengan kualitas pendidikan tinggi.
 
Mutu dan relevansinya terhadap perkembangan zaman akan meningkatkan kemampuan generasi muda bangsa bersaing global. Mutu dan relevansi, kata Nizam, menjadi kunci membangun SDM unggul yang kompeten.
 
“Hal ini lah yang tertuang dalam Kampus Merdeka. Menghadirkan perguruan tinggi yang memberikan bekal fondasi keilmuan yang kuat tapi juga memberi bekal kompetensi yang adaptif dan agile. Memberi ruang bagi mahasiswa untuk mendapatkan kompetensi, hard skills, dan soft skills dari kampus kehidupan. Melalui pembelajaran berdasar pengalaman,” papar Nizam kepada Medcom.id, Selasa, 31 Januari 2023.
 
Hal yang disampaikan Nizam searah dengan visi Sampoerna University dalam membentuk generasi muda berdaya saing global. Bahkan, Nizam tak sungkan mengakui Kampus Merdeka memiliki semangat yang sama dengan kurikulum di dunia-termasuk kurikulum Amerika yang kini dijalankan Sampoerna University.
 
“Kurikulum Kampus Merdeka sekarang menjadi tren pendidikan tinggi kelas dunia, baik di Amerika, Eropa, maupun Australia. Meski begitu, Jadilah warga dunia yang tidak tercerabut dari akar budaya bangsa. Bangunlah masa depan yang gemilang. Banggalah menjadi bangsa Indonesia,” ujar Nizam.

Komitmen Sampoerna University

Sampoerna University terus mengukuhkan komitmennya menghadirkan pendidikan tinggi berstandar internasional. Salah satunya dengan menawarkan kurikulum yang dibangun berdasarkan inti pendidikan umum Amerika, hasil kolaborasi dengan University of Arizona.
 
Apa yang dilakukan Sampoerna University tak lepas dari Menyambut Indonesia Emas 2045. Indonesia masih memiliki tantangan besar terkait kualitas SDM.
 
Motivasi Sampoerna University kian bertambah ketika melihat data World Bank 2020, menunjukkan Human Capital Index (Indeks Sumber Daya Manusia) Indonesia masih berada pada peringkat 87 dari 174 negara dengan nilai Human Capital Index (HCI) 0,54 yang notabene masih tertinggal dari beberapa negara di Asia Tenggara. Pun, pada survei lainnya, hasilnya masih miris.
 
Hasil dari survei Institute Management Development (IMD) World Competitiveness Ranking di 2022 menunjukkan penurunan daya saing Indonesia. Daya saing Indonesia ada di posisi ke-44 dari 63 negara yang disurvei.
 
Pendidikan adalah salah satu faktor paling penting dalam angka kompetitif tersebut. Karena itulah Sampoerna University ingin mengambil peran lebih besar mengatasi angka-angka buruk tersebut.
 
Juang Menyala Generasi Muda untuk Indonesia Sempurna
Rektor Sampoerna University, Wahdi Yudhi. Dok: Sampoerna University
 
Salah satunya, Sampoerna University mengaplikasikan sistem pembelajaran khas Amerika yang berlangsung dua arah. Selain itu dirancang pula pembelajaran dengan menggunakan project and case study.
 
Rektor Sampoerna University,  Wahdi Yudhi, meyakini rancangan kurikulum yang digarap itu bisa menebus peer bangsa di dunia pendidikan. Utamanya, menghadirkan generasi muda yang berdaya saing global.
 
Sampoerna University saat ini merupakan satu-satunya universitas di Indonesia yang menawarkan kurikulum berstandarkan pendidikan di Amerika.  Kurikulum Amerika menggabungkan pengetahuan umum dan interdisiplin yang menjadi landasan bagi seluruh jurusan.
 
Kurikulum ini berfokus membangun kompetensi mahasiswa yang tangguh di era sosial, etika, dan komunikasi khususnya dalam bahasa Inggris dan berpikir kritis. Mahasiswa juga dibekali kemampuan problem solving, serta penguatan dasar matematika, sains, literasi informasi, dan teknologi.
 
“Dengan standar nasional dan internasional, Sampoerna University berkomitmen untuk selalu memberikan kontribusi substantif kepada masyarakat Indonesia melalui pendidikan. Hal ini selaras dengan misi kami untuk mendorong akselerasi pengembangan pemimpin masa depan Indonesia yang siap berkompetisi di kancah global,” jelas Wahdi dalam konferensi pers di Jakarta, 16 Januari 2023.

Terang dan Kekal Asa Generasi Muda Indonesia

Kini, tongkat estafet kembali ke tangan generasi muda. Ada Dhian dan jutaan anak muda lainnya yang mesti siap berlari, berinovasi, bergeliat demi kamajuan negeri. Generasi muda, pada terang matamu doa kan terjawab.
 
Dhian kini masih menumpuk rindu di Hungaria. Kurang dari satu minggu lagi ia akan pulang ke Tanah Air. Selama enam bulan terakhir di Eropa ia hanya bisa membayar rindu lewat panggilan video.
 
Di sela kerinduan yang membuncah itu pula ia tanamkan semangat menjadi generasi muda yang akan memberi dampak perubahan. Agar Indonesia bisa berdaya saing global.
 
“Lakukan sesuatu, berkorban, saya yakin kesempatan anak muda Indonesia itu ada untuk kita maju bersama. Kitalah yang heroik,” tutur Dhian.
 

 

(REN)

Catat! Kemendikbud Beri Kabar Penting Ini Untuk Guru Non Sertifikasi

Catat! Kemendikbud Beri Kabar Penting Ini Untuk Guru Non Sertifikasi


POSFLORES.COM | Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) menyediakan berita mendesak untuk keseluruhan guru non sertifikasi di semua jenjang pendidikan.

Pasalnya, kabar ini sudah disampaikan Kemendikbud melalui Surat Edaran (SE) yang telah diterbitkan dengan No. 0124/B20GT.00.08/2023.

Dalam Surat Edaran untuk guru non sertifikasi Pembahasan tersebut membahas tentang penundaan jadwal pelaksanaan Uji Kompetensi Mahasiswa PPG Jabatan Kategori 1 Angkatan II Tahun 2022.

Dimana isi Surat Edaran tersebut memberikan informasi kepada guru non sertifikasi yang mengikuti program PPG dalam posisi siap menerima berita lanjut.

Selain itu, Kemendikbud juga membagikan informasi tersebut melalui akun Instagram resmi @ppgkemdikbud yang diunggah pada 25 Januari 2023.

Dalam postingan tersebut, Kemendikbud menginformasikan kepada peserta PPG bahwa jadwal pelaksanaan Uji Kompetensi Mahasiswa PPG angkatan 1 angkatan II tahun 2022 ditunda.

diketahui sebelumnya, guru non sertifikasi yang telah mengikuti program PPG kategori 1 angkatan II angkatan 2022 akan mengikuti UKMPPG yang dilaksanakan pada tanggal 30 Januari sampai dengan 12 Februari 2023

Baca juga: Gerakan Orang Tua Asuh untuk Menekan Stunting di Manggarai Timur

Baca juga: Jalin Kerjasama, Kodim 0613/Ciamis & UPTD BPPIP Ciami Percepat Panen Rumput Odot dan Kohe dengan Metode Bio

Selanjutnya, Kemendikbud dan Ristek menyampaikan Surat Edaran (SE) dengan No. 2433/B2/GT.00.08/2022 tanggal 29 Oktober 2022 tentang Penetapan Mahasiswa PPG dan Mekanisme Lapor Mandiri Kategori 1 Angkatan II Tahun 2022 sebagai tindak lanjut dari hal tersebut.

Terkait hal itu, Kemendikbud menyampaikan bahwa pelaksanaan Uji Kompetensi Mahasiswa PPG (UKMPPG) akan dijadwalkan dan dilaksanakan mulai 30 Januari hingga 6 Februari 2023.

Tanggal tersebut berlaku untuk pelaksanaan ujian kinerja yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui surat edarannya.

Perlu diketahui bahwa dalam pelaksanaan tes kinerja nantinya peserta PPG akan mengikuti ujian praktik pembelajaran disertai dengan video praktik pembelajaran.

Sedangkan pelaksanaan tes pengetahuan dilaksanakan pada 11-12 Februari 2023.

Uji pengetahuan sendiri merupakan uji kompetensi yang dilaksanakan secara serentak melalui daring yang bertujuan untuk mengukur pemahaman konsep atau pencapaian materi ketujuh hasil belajar lulusan (CPL).

Namun karena adanya penyesuaian jadwal dan persiapan pelaksanaan PPG dinas pada tahun 2023, maka jadwal pelaksanaan UKMPPG dinas kategori 1 gelombang II tahun 2022 mengalami kemunduran hingga diperoleh informasi lebih lanjut.

Guru dan kepala sekolah diharapkan dapat memberikan informasi tentang hal ini kepada guru yang akan mengikuti program PPG pada jabatan kategori 1 angkatan II tahun 2022.

Selain itu, luar biasa berita bahwa pelaksanaan Ukin dan UP PPG pada jabatan kategori 1 gelombang II akan dilaksanakan pada bulan Juni 2023.

Sedangkan pendaftaran program PPG kategori 1 angkatan II tahun 2022 telah dibuka sejak tahun 2022.

Berbagai macam seleksi seperti administrasi dan wawancara telah dilalui oleh para peserta guru non sertifikasi yang mengikuti program PPG pada jabatan yang akan mengikuti UKMPPG.

Selain itu, para guru juga telah mengikuti program pendidikan perkuliahan yang bertujuan untuk membentuk guru berkompeten di bidangnya.

Pada tahun 2023, pendidikan perkuliahan telah mencapai puncak pendidikan yang dilaksanakan dalam program PPG di kantor.

Untuk itu, para guru non sertifikasi yang mengikuti program PPG angkatan 1 angkatan II tahun 2022 dapat mempersiapkan diri sebelum mengikuti ujian akhir dalam penundaan pelaksanaan UKMPPG.

Demikian informasi yang dapat diberikan, semoga bermanfaat bagi semuanya.

Sumber: Naikpangkat.com

Ini Konsepnya Koalisi untuk Menang atau demi Gengsi?

Ini Konsepnya Koalisi untuk Menang atau demi Gengsi?

MESKIPUN Pemilihan Presiden (Pilres) 2024 masih jauh digelar, namun aromanya sudah mulai membuat publik malu. Mirip dengan suara mainan lato-lato yang bikin pusing kepala spaneng, lalu manuver-manuver politik partai-partai semakin sulit untuk “menenangkan” para elite politik yang seolah-olah haus akan kekuasaan lebih dalam masyarakat.

Tidak ada yang mau mengalah, semua merasa pantas menjadi presiden atau wakil presiden. Saling menyapa di media sosial berpura-pura menjadi pemimpin negara. Mungkin meniru ilmu kecap, bumbu penyedap makanan yang hitam pekat. Semua orang mengklaim bahwa mereka pantas menjadi nomor 1 bahkan tanpa menyadari bahwa mereka bahkan tidak pantas menjadi nomor 73.

Mahasiswa di kelas perkuliahan yang saya ajar, sering bertanya hak istimewa diterima oleh putra-putri para pemimpin negara sekaligus”pemilik“partai politik yang begitu istimewa di kancah politik nasional. Jadi “lahir” segera menjadi calon pemimpin negara karena posisi khusus mereka di partai politik yang “maju dan maju”.

Baca juga: Nasdem Akui Tak Mundur Menjajaki Koalisi untuk Perubahan Meski Bertemu dengan Gerindra-PKB

Sang ayah atau ibu menjadi ketua umum partai politik sehingga kelak putra-putrinya akan mewarisi “darah biru” untuk menjadi pengurus partai. Tidak perlu meniti karir politik dari tingkat cabang paling bawah, tapi bisa dilakukan secara langsung”sembur ibu“menjadi caleg Senayan dengan nomor urut”kecil” dan mendapat dukungan suara dari kandidat lain di tingkat yang lebih rendah.

Lain halnya jika putra-putri “pemilik” partai memiliki jejak-jejak perjuangan yang merambat dari bawah dan akhirnya bercokol di jajaran inti partai. Ada yang “berdarah biru” dan ada yang “berdarah”.

Semuanya tergantung pada didikan orang tuanya dan sikap juang serta etos putra putri pemilik hak istimewa. Ingin memperlakukan anaknya seperti kaca kristal yang diperlakukan dengan keistimewaan atau seperti mineral yang harus ditempa.

Mencermati arah awal koalisi yang terjadi saat ini, kita seolah-olah menyaksikan sinetron “Ikatan Cinta” yang tokoh utamanya memilih hengkang. Meski diidolakan dan kangen penampilannya, Amanda Manopo, pemeran utama “Ikatan Cinta” memilih hengkang. Penonton kecewa dan berpikir mereka harus berhenti menonton sinetron dengan ratusan episode.

Langkah Nasdem mencoba mencari terobosan “keluar” dan menjajaki kerja sama politik dengan Gerindra dan PKB tidak terlepas dari suasana di Koalisi untuk Perubahan yang “tidak berjalan dengan baik”. Publik, apalagi pengamat yang mencermati langkah Nasdem, memprediksi koalisi yang digagas Nasdem tak lepas dari kerasnya posisi cawapres yang akan disandingkan dengan Anies Baswedan.

Surya Paloh dan Nasdem tentunya banyak belajar dari “karakter” politik Demokrat yang sulit “diatur” dan ingin “menang sendiri”. Nasdem harus menyeimbangkan pendulum politiknya di tengah, antara PKS dan Demokrat. Demokrat juga melakukan upaya politik maksimal, yakni menawarkan ketua umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk posisi “pengantin” Anies.

Daya tawar politik Demokrat “turun” setelah sebelumnya memasang tag AHY untuk posisi capres.

PKS yang juga unjuk kekuatan akhirnya mencalonkan nama mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan atau Aher untuk jabatan wakil presiden setelah mencoret sejumlah nama dari elite PKS. Dalam perjalanannya, PKS akhirnya menyerah jika AHY yang akhirnya melamar Anies dan Nasdem sebagai cawapres.

Baca juga: Demokrat Tak Khawatir Pertemuan Surya Paloh-Jokowi Gagalkan Koalisi Perubahan

Apa imbalan yang diminta PKS dengan sikap “legowo” dan tak kenal lelahnya? Pasti ada penawaran politik internal Koalisi untuk Perubahan.

Perjuangan Nasdem untuk mencalonkan Anies Baswedan bukanlah perkara mudah. Demokrat tidak bisa memahami kondisi ini.

Dengan mencalonkan Anies, ada risiko besar yang harus dihadapi Nasdem. Nasdem berulang kali mendapat serangan politik, yaitu permintaan untuk segera keluar dari kabinet dengan menarik tiga menterinya (Pertanian, Komunikasi & Informasi dan Lingkungan Hidup).

Pertama, Nasdem mengundang “musuh besar” politik, terutama dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan partai-partai pendukungnya di koalisi pemerintahan Jokowi – Ma’ruf Amin yang selama ini “berlawanan” dengan Anies Baswedan. PDI-P dan PSI begitu “kesal” dengan langkah Nasdem yang mencalonkan Anies.

Risiko politik besar yang diambil Nasdem dan Surya Paloh sebenarnya tidak sebanding dengan kerja sama politik yang mereka jalin dengan Demokrat dan PKS. Nasdem masih bisa mengusung Anies tapi mengalihkan kerjasamanya dengan partai lain, selain PKS dan Demokrat.

Terbukanya pintu Gerindra dan PKB dengan persahabatan politik Nasdem, tidak menutup kemungkinan bagi Nasdem untuk “mengetuk” pintu lain seperti Koalisi Indonesia Bersatu yang berintikan Golkar, PAN dan PPP. Jika ingin “berkunjung” ke PDI-P atau PSI, Nasdem tampaknya harus merevisi pencalonan Anies sebagai calon presiden.

Hanya saja, dalam politik tidak ada yang tidak mungkin. Kerja sama politik masih dimungkinkan mengingat politik adalah seni yang harus dirangkul dan disingkirkan. Tidak ada lawan yang abadi tapi yang abadi hanyalah kepentingan apalagi kekuasaan.

Ketua DPP Partai Nasdem Sugeng Suparwoto (tengah) bersama perwakilan tim kecil Koalisi Perubahan yang diisi PKS, Demokrat, dan Anies Baswedan di Anies Hall, Lebak Bulus, Jakarta, Jumat (27/1/2023). KOMPAS.com/ Tatang Guritno Ketua DPP Partai Nasdem Sugeng Suparwoto (tengah) bersama perwakilan tim kecil Koalisi Perubahan yang diisi PKS, Demokrat, dan Anies Baswedan di Anies Hall, Lebak Bulus, Jakarta, Jumat (27/1/2023).

Skenario Penyelamatan atau Pemusnahan Anies?

Keberanian Nasdem mencari koalisi alternatif di luar Koalisi Perubahan dengan Demokrat dan PKS semakin menunjukkan “keseriusan” Nasdem memperjuangkan Anies sebagai calon presiden. Nasdem tidak ingin terbelenggu oleh rongrongan politik dari mitra koalisinya dan ingin menegaskan kemandirian sikap politiknya.

Anies seperti “merchandise politik” yang berpotensi laris manis di pasar politik sehingga Nasdem leluasa menjajakannya ke sana-sini. Dalam berbagai survei yang dilakukan sejumlah lembaga survei, Anies kerap masuk tiga besar pikiran atas responden sebagai calon presiden terpilih selain paling populer.

Bahkan, Anies kerap menduduki puncak klasemen capres pilihan responden terbanyak, diikuti Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Jika Nasdem akhirnya berkoalisi dengan Gerindra dan PKB namun mengikuti skenario Prabowo dan Cak Imin dengan “meninggalkan” Anies, maka kemungkinan Nasdem memang menjebak Anies untuk tidak bisa bersaing di Pilpres 2024.

Andai saja ada gejolak politik, Anies tetap menjadi calon presiden di koalisi lain selain Koalisi untuk Perubahan, maka Nasdem dengan tulus bertekad mencalonkan diri untuk Anies secara maksimal. Tepatnya dengan Manuver Nasdem yang “mengetuk” pintu lain untuk membuka koalisi alternatif, seharusnya membuat Demokrat dan PKS sadar diri.

Peluang Demokrat dan PKS akan semakin tipis untuk berkoalisi dengan partai lain mengingat setiap koalisi sudah memiliki pasangan capres dan cawapres idaman masing-masing. Demokrat, apalagi PKS sudah menerapkan logonya, harus mengedepankan formula kemenangan dalam koalisi.

Biarkan Anies dan Nasdem mencari sosok lain yang bisa memperbesar peluang menang. Ada sosok mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa yang ampuh menjawab keraguan pemilih terhadap stigma Anies sebagai anti-bhineka dan politik identitas.

Baca juga: Nasdem Dekati Koalisi Gerindra-PKB, Nasib Capres Anies Kini Terancam

Selain Andika, Anies juga bisa disandingkan dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang berpotensi menarik pemilih Muslim dan keterwakilan pemilih perempuan. Pengalaman Khofifah di birokrasi memang tidak “cerdik”, mulai dari Kepala BKKBN, Menteri Pemberdayaan Perempuan, Menteri Sosial hingga para gubernur di provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di tanah air.

Menghadapi Ganjar – Erick Thohir jika akhirnya diusung oleh PDI Perjuangan, melawan Prabowo – Cak Imin dari Koalisi Gerindra – PKB dan Airlangga dengan Ridwan Kamil jika dicalonkan oleh Golkar, PAN dan PPP kemudian Nasdem, Demokrat dan PKS Koalisi harus memiliki pasangan yang “sama”.

Harus terus disimulasikan secara obyektif untuk mencari varian pendamping Anies di Pilpres 2024. Apakah itu Anies – Andika; Anies – Khofifah; Anies – AHY; atau Anies – Aher? Penjelajahan, saling sapa, saling tawar-menawar, dan saling membagikan tampaknya akan terus menjadi “pandangan” dari manuver partai.

Partai akan terus membentuk kelompok, pengelompokan ulang hingga stabil menjadi koalisi permanen selama semua kepentingannya diakomodasi oleh mitranya. Agenda koalisi tentunya harus diletakkan pada bagaimana arah pemerintahan selanjutnya yang lebih manusiawi bagi penduduk. Lebih menekankan pada pemerataan pembangunan untuk Indonesia Timur dan Indonesia Tengah dan tidak mengabaikan pembangunan di Indonesia Barat.

Kesejahteraan harus terus diupayakan dengan tidak melupakan keadilan yang selama ini absen di berbagai bidang kehidupan. Melihat partai-partai yang terlihat “seolah-olah” membela kepentingan rakyat yang berkoalisi, jangan ditanggapi dengan “baper” yang berlebihan. Anggap saja elit partai sibuk mencari lowongan untuk “kekuasaan” seperti wajah-wajah lulusan baru universitas yang berjuang mengisi lowongan kerja.

Elit partai lama-lama juga akan sedih jika tidak mendapat lowongan kekuasaan. Gagal menjadi presiden, gagal menjadi wakil presiden dan kehabisan kekayaan yang melimpah. Yang tersisa adalah ambisi tanpa akhir.

Kamu sudah tua, bagaimana kabarmu

Katanya sembuh, katanya sakit

Jantung, ginjal dan asam urat sedikit sarap

Berhati-hatilah, Pak Tua, istirahatlah

Di luar berangin

Kamu adalah senyum murahan yang menahan perutmu

Tubuhmu semakin gemuk menatap langit

Sehari menjelang matahari terbenam, Pak Tua mengantuk

Istri manis menunggu istirahat

Di luar berangin, pak tua

Kamu sudah terlihat lelah oh ya Pak Tua sudahlah

Kami bisa bekerja oh ya pak tua oh oh

(Lirik lagu “Pak Tua” – Elpamas).


Dapatkan pembaruan berita terpilih dan berita terkini setiap hari dari Kompas.com. Yuk gabung di grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link nya https://t.me/kompascomupdate, lalu bergabung. Anda harus menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel Anda.

IKA SMA Al Muslim Gelar Expo Campus Untuk Adik Kelasnya

IKA SMA Al Muslim Gelar Expo Campus Untuk Adik Kelasnya

SIDOARJO (Radar Jatim.id) — Dalam rangka memberikan informasi tentang dunia kampus kepada kalangan muda. IKA (Ikatan Alumni) SMA Al Muslim mengadakan Campus Expo 6.0 sebagai wadah bagi siswa SMA Al Muslim untuk mendapatkan informasi langsung dari alumni tentang cara masuk, proses pembelajaran, organisasi, dan hal-hal lain dalam perkuliahan. Kegiatan Campus Expo dilaksanakan pada Kamis, 26 Januari 2023 di lapangan gedung SMA Al Muslim Sidoarjo.

Dalam kegiatan ini terdapat talkshow bersama alumni SMA Al Muslim dari berbagai jalur masuk perguruan tinggi, organisasi dan kegiatan di sekitar kampus. Kegiatan Talkshow Alumni dibagi menjadi dua sesi, sesi pertama adalah talkshow mengenai jalur masuk perguruan tinggi yaitu SNMPTM (SNBP), SBMPTN (SNBT), dan mandiri.

Sedangkan sesi kedua adalah talkshow tentang kehidupan kampus yaitu organisasi, kegiatan kampus, dan silaturahmi kampus. Selain talkshow, para siswa juga mengunjungi Booth Kampus yang merupakan bagian dari kegiatan Campus Expo 6.0 kedua, dimana siswa SMA Al Muslim diajak mengunjungi booth yang telah dibagi berdasarkan universitas dan bidang keilmuan. Siswa SMA Al Muslim dapat mencari informasi dengan bertanya langsung kepada alumni yang bertugas di setiap booth yang tersedia.

Siswa SMA Al Muslim sangat antusias mengikuti Expo Campus yang dilakukan oleh Alumni

Selain siswa SMA Al Muslim, kegiatan ini juga diikuti oleh siswa kelas IX SMP Al Muslim sebagai bekal awal dalam menentukan minat, bakat, program studi, ke perguruan tinggi yang mungkin sesuai dengan keahliannya dan memperoleh serta menginternalisasi berbagai informasi. terkait pendidikan tinggi yang diberikan oleh narasumber dari Ikatan Alumni SMA Al Muslim.

Choirunoer Julian Wicahyanto selaku Ketua Pelaksana Campus Expo 6.0 menyampaikan tujuan kegiatan ini antara lain agar adik-adik SMA dan SMP Al Muslim memahami alur pra kelas dan mendapatkan gambaran perkuliahan. “Mereka akan lebih mudah mempertimbangkan dan memilih perguruan tinggi dan program studi yang sesuai,” ujarnya.

Ustaz Muhammad Misbakhus Surur selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan juga mengimbau kepada seluruh siswa yang mengikuti kegiatan ini agar dapat memanfaatkan momen ini dengan baik. “Sehingga kami berharap mereka mendapatkan wawasan dan dapat menentukan jurusan atau perguruan tinggi yang tepat sesuai dengan keinginan para siswa,” harapnya.(gila)

6 Program Beasiswa Kuliah di Unpar untuk Mahasiswa Baru 2023, Ada KIP Kuliah

6 Program Beasiswa Kuliah di Unpar untuk Mahasiswa Baru 2023, Ada KIP Kuliah

TEMPO. BERSAMA, Jakarta – Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) menyediakan sejumlah program beasiswa kuliah bagi calon mahasiswa tingkat D3 dan S1 tahun akademik 2023. Saat ini, Unpar membuka pendaftaran ujian masuk (USM) 1 untuk seluruh siswa SMA/sederajat hingga 24 Januari 2023.

Sebanyak 6 program beasiswa kuliah dapat menjadi pilihan bagi lulusan SMA/sederajat yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi di Unpar. Banyak keuntungan yang ditawarkan, mulai dari pemberian keringanan hingga bantuan biaya studi.

Berikut 6 program beasiswa yang bisa menjadi pilihan untuk melanjutkan kuliah di Unpar:

1. Kuliah KIP
Melalui program KIP Kuliah, calon mahasiswa tingkat D3 dan S1 yang memiliki dana terbatas dapat belajar di UNPAR. Penerima KIP Kuliah nantinya akan dibebaskan dari biaya kuliah sampai mendapat bantuan biaya hidup.

Persyaratan pendaftaran:

– Surat Motivasi & Alasan Mengajukan Beasiswa
– Kartu keluarga yang valid
– Kartu Indonesia Pintar atau Bukti Registrasi KIP Perguruan Tinggi
– Bukti terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial
– Slip gaji orang tua/wali atau surat keterangan penghasilan orang tua/wali
– Slip gaji saudara (opsional)
– Sertifikat Prestasi Non Akademik (maksimal 2 tahun) (opsional)

2. Berhati-hatilah
Beasiswa ini diprioritaskan bagi mereka yang pada umumnya memiliki kendala keuangan dalam menempuh studinya dan termasuk dalam salah satu kategori berikut: anak yatim/piatu/yatim piatu, atau penyandang disabilitas, atau tinggal di panti asuhan/lembaga sosial.

Persyaratan pendaftaran:

– Surat Motivasi & Alasan Mengajukan Beasiswa
– Kartu Keluarga yang Berlaku
– Slip gaji orang tua/wali atau surat keterangan penghasilan orang tua/wali
– Slip gaji saudara (opsional)
– Sertifikat Prestasi Non Akademik (maksimal 2 tahun) (opsional)
– Dokumen yang diperlukan sebagai berikut (pilih salah satu):
– Kartu Indonesia Pintar (KIP) atau Bukti Registrasi KIP (opsional)
– Bukti terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial (opsional)
– Surat Keterangan dari Panti Asuhan/Lembaga Sosial (khusus kategori tinggal di Panti Asuhan/Lembaga Sosial) (opsional)
– Sertifikat dari staf medis (kategori penyandang disabilitas) (opsional)

3. Proyek Unpar
Diberikan sebagai penghargaan atas prestasi siswa SMA/SMK yang meraih predikat juara dalam kompetisi ko-kurikuler yang diselenggarakan oleh program studi di Unpar. Beasiswa ini diberikan satu kali yaitu pada awal masuk sebagai mahasiswa UNPAR berupa pengurangan besaran tagihan UKPA (Biaya Uang Kuliah Awal Kepala Sekolah).

Persyaratan pendaftaran:

– Surat Motivasi & Alasan Mengajukan Beasiswa
– Sertifikat Prestasi Non Akademik (maksimal 2 tahun)

Jumlah Beasiswa:

Juara 1: Diskon UKPA 70%.
Juara II: UKPA diskon 50%.
Juara Ketiga: UKPA diskon 30%.

4. Program Studi Tertentu
Beasiswa Program Studi Tertentu ditujukan bagi calon mahasiswa yang memiliki keterbatasan finansial untuk melanjutkan studi di UNPAR, khususnya pada Program Studi Teknik Elektro Mekatronika (FTI), Program Studi Fisika (FTIS), atau DIII Manajemen Perusahaan (PVP).

Persyaratan pendaftaran:

– Surat Motivasi & Alasan Mengajukan Beasiswa
– Sertifikat Prestasi Non Akademik (maksimal 2 tahun) (opsional)

Jumlah Beasiswa:

Semester 1: Diskon UKPA 100%.
Semester 2 : Diskon UKPS 100% (Biaya Pokok Semester)
Semester 3 dan seterusnya: Berdasarkan hasil IPS (Indeks Prestasi Semester)

5. Sagraha
Beasiswa Sagraha terbuka bagi calon mahasiswa yang akan menempuh pendidikan di program sarjana atau DIII. Beasiswa ini diberikan satu kali yaitu pada semester 1 berupa pengurangan besaran tagihan UKPA.

Persyaratan pendaftaran:

– Surat Motivasi & Alasan Mengajukan Beasiswa
– Kartu Keluarga yang Berlaku
– Slip gaji orang tua/wali atau surat keterangan penghasilan orang tua/wali
– Slip gaji saudara (opsional)
– Sertifikat prestasi Non Akademik (maksimal 2 tahun) (opsional)

6. Prestasi Non Akademik
Beasiswa ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas prestasi siswa SMA/SMK di bidang non akademik (ko-kurikuler) sebagai juara I, II, atau III baik tingkat regional/provinsi, nasional, maupun internasional dalam suatu kompetisi/ kejuaraan, sebagai perwakilan dari sekolah yang bersangkutan.

Beasiswa ini diberikan satu kali saat Anda menjadi mahasiswa Unpar, yaitu diberikan pada semester 1 berupa pengurangan besaran tagihan UKPA.

Persyaratan pendaftaran:

– Surat Motivasi & Alasan Mengajukan Beasiswa
– Sertifikat Prestasi Non Akademik (maksimal 2 tahun)
– Sertifikat dari SMA/SMK tentang keikutsertaan yang bersangkutan sebagai perwakilan lomba

Jumlah Beasiswa:

Tingkat Daerah
Juara 1: UKPA diskon 50%.

Juara II: Diskon UKPA 40%.

Juara Ketiga: UKPA diskon 30%.

level nasional
Juara 1: Diskon UKPA 75%.

Juara II: Diskon UKPA 65%.

Juara Ketiga: Diskon UKPA 55%.

Tingkat Internasional
Juara 1: Diskon UKPA 100%.

Juara II: Diskon UKPA 90%.

Juara Ketiga: Diskon UKPA 80%.

Informasi lengkap dapat dilihat di laman pmb.unpar.ac.id.

Baca juga: Direktur Utama LPDP: Pendaftaran Beasiswa LPDP 2023 Dibuka 25 Januari


Selalu update info terbaru. Mendengarkan berita terkini dan berita pilihan dari tempo.co di saluran Telegram “Pembaruan Tempo.co”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate bergabung. kamu butuhInstall aplikasi Telegram terlebih dahulu.