Banda Aceh, Info Umum – Universitas Syiah Kuala (USK) mengingatkan mahasiswa yang ingin melanjutkan kuliah di Perguruan Tinggi Negeri agar memilih program studi (prodi) sesuai dengan keinginan atau minatnya.
Demikian disampaikan Wakil Rektor USK Bidang Akademik Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Sc saat menjadi pembicara pada kegiatan Sosialisasi Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Tahun 2023 di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, Kamis (2/2/2023).
Agussabti menilai hal ini penting untuk disampaikan karena selama perkuliahan akan menjadi perhatian mahasiswa.
Oleh karena itu, jika sejak awal mahasiswa memilih program studi tidak sesuai dengan keinginannya atau hanya ikut-ikutan teman, maka ia akan kesulitan atau merasa terbebani untuk mengikuti semua kegiatan perkuliahan.
“Jadi ini penting diperhatikan, pilih prodi yang benar-benar diminati. Atau paling tidak, Anda memiliki minat pada program studi tersebut,” ujar Agussabti.
Terkait hal tersebut, Agussabti juga mengingatkan para orang tua untuk tidak terlalu memaksakan anaknya. Kalaupun orang tua ingin anaknya masuk program studi tertentu, sangat penting untuk membicarakannya terlebih dahulu dengan anaknya.
“Kita paham, orang tua kadang ingin anaknya seperti apa. Tapi kita juga harus mengerti kemauan atau kemampuan anak. Di sinilah pentingnya komunikasi,” ungkapnya.
Sementara Rektor USK Prof. Dr. Ir. Dalam sambutan pembukaannya, Marwan menyampaikan bahwa secara umum proses seleksi penerimaan mahasiswa baru masih sama dengan lima tahun terakhir.
Namun yang berbeda pada tahun ini adalah penyelenggaranya yaitu Badan Pengelola Ujian Pendidikan (BP3).
“Jadi kami berharap kesempatan sosialisasi ini dapat dimanfaatkan dengan baik. Sehingga informasi yang didapat jelas dan membantu anak-anak kita untuk kuliah,” ujar Rektor.
Kegiatan sosialisasi ini dilakukan secara online dan offline. Pesertanya adalah siswa, guru, operator dan kepala sekolah se-Aceh.
Untuk kegiatan online, ada 135 peserta yang hadir, bahkan beberapa sekolah menyaksikan kegiatan ini secara bersama-sama melalui zoom. Sedangkan peserta yang hadir secara luring sekitar 300 peserta.
Perlu diketahui jalur penerimaan mahasiswa baru terdiri dari tiga jalur yaitu Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) yang menggantikan SNMPTN, Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) yang menggantikan SBMPTN, dan Jalur Mandiri.
Dimana saat ini proses seleksi penerimaan mahasiswa baru yang sedang berlangsung adalah SNBP. Untuk jalur ini, USK membuka kuota sebesar 25% dari total penerimaan mahasiswa baru tahun ini. Kemudian dua rute lainnya yakni SNBT sebesar 40% dan Mandiri sebesar 35%.
Jalur SNBP dilaksanakan berdasarkan hasil tracking prestasi akademik. Dimana peserta SNBP merupakan siswa kelas 12 yang akan lulus tahun 2023.
Untuk mengikuti tahapan seleksi ini, peserta SNBP juga tidak dipungut biaya atas keikutsertaannya dalam SNBP.
Informasi resmi SNBP dan UTBK-SNBT 2023 dapat dilihat di laman tersebut http://www.snpmb.bppp.kemdikbud.go.id, serta situs resmi USK. Atau bisa juga menghubungi Halo Humas USK di nomor 08116752000. (mc/02/toeb)
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan/atau menyalin konten ini dengan mengutip sumbernya InfoPublik.id
Jakarta: “Pa, saya berangkat ya,”. “Iya, hati-hati ya, nak,”.
Percakapan getir dan singkat itu, diakhiri dengan dua pasang tangan yang saling merengkuh tubuh. Pelukan yang penuh air mata.
Air mata Dhian jatuh dan melekat ke baju ayahnya petang itu di stasiun kereta di kota Malang, Jawa Timur. Dhian segera membalikkan badannya menatap dingin ke pintu keberangkatan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Saat yang tampak hanya punggung anaknya yang tengah menjinjing tas berisi pakaian dan harapan, kedua bola mata ayah mulai memerah. Sang ayah melepas anak perempuannya yang akan menjumpai mimpi megah di Jakarta.
Doa setinggi langit dibentangkan. Dalam tangis yang malu-malu itu, ayah Dhian memanjatkan harap, agar anaknya cemerlang dalam juang ke masa depan.
Ke mana pun Dhian bermuara, semua ada di tangannya yang diiringi jalan ketetapan Tuhan. Kini, ayah hanya bisa menunggu Dhian bertumbuh.
Dhiannisa Wahyu Putri, telah menumpahkan seluruh upayanya untuk bisa studi ke pendidikan tinggi. Segala upaya yang membuncah itu berhadiahkan beasiswa untuk studi di Sampoerna University pada 2019.
Jadilah, Ia dilepas orang tuanya dari tempat dibesarkan di Malang menuju Jakarta. Bagi Dhian, beasiswa untuk kuliah di Sampoerna University mengubah hidupnya, selamanya.
“Mereka (papa-mama) sedih melepas anak perempuan merantau. Tapi aku diberi kepercayaan ini, jadi, aku harus membuktikan kepada mereka kalau mereka benar dalam memberi kepercayaan itu kepadaku,” tutur Dhian kepada Medcom.id, Jumat, 21 Januari 2023.
Di Sampoerna University, kata Dhian, hidupnya berubah. Pendidikan yang Ia teguk, sama sekali berbeda dari apa yang Ia dapatkan saat menjalani pendidikan dasar hingga menengah atas ketika di Malang.
Pendidikan tinggi memaksanya mengubah diri. Sampoerna University seolah merajut dirinya kembali, mengumpulkan pecahan-pecahan yang terkubur entah di mana selama hidup 19 tahun.
“Saat aku masuk Sampoerna University, aku langsung bilang kalau ini bisa jadi game changer dalam hidup aku. Satu langkah yang bisa mengubah seluruh hidupku,” ujar dia.
Di Sampoerna University, Dhian mendapat banyak bekal menghadapi rintangan masa depan. Pendidikan di Sampoerna telah mampu melatihnya menjadi generasi muda siap diterpa trengginasnya tantangan zaman.
Dari hal paling mendasar, Ia dipupuk menjadi anak muda percaya diri. Bahkan, untuk bersaing dengan anak muda lainnya secara global.
Hal itu tak lepas dari Sampoerna University yang turut mengadopsi kurikulum dari Amerika Serikat. Sejumlah perbedaan dari apa yang ia dapatkan dari pendidikan selama ini, membuatnya kian matang sebagai generasi penerus bangsa.
“Dari yang awalnya aku suka minder, tapi sekarang itu lebih percaya diri. Di sini kita terus didorong untuk berani berargumentasi, diskusi, pembelajaran pun berbasis project. Kultur seperti ini yang membuat pembelajaran itu menjadi bermakna dan bisa berguna untuk kehidupan,” ujar mahasiswi jurusan Akuntansi tersebut.
Selain itu, di Sampoerna University, Dhian juga dipaksa menguasai bidang ilmu lain, selain jurusan yang diambilnya. Multidisipliner, istilahnya.
Menurut Dhian kesempatan mengambil mata kuliah di luar jurusan sangat berguna bagi masa depan. Sebab, di masa depan sesorang tak bisa hanya mengandalkan satu bidang keilmuan saat mengarungi dunia.
“Kalau kita bicara tuntutan zaman, mata kuliah wajib seperti Akuntansi itu enggak cukup. Kita harus belajar banyak hal lain yang membuka wawasan kita, supaya kita siap dengan tantangan global,” jelas dia.
Dhian mengaku sistem pendidikan di Sampoerna University telah membuatnya tumbuh ampuh dan mampu. Dhian siap menatap dunia. Ia kembali membuka jalan terangnya sebagai generasi anak bangsa yang gandrung akan kemajuan.
Pada 2022, Ia mendaftar program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini merupakan beasiswa pengiriman mahasiswa S1 Indonesia untuk mengikuti perkuliahan selama satu hingga dua semester di universitas terbaik dunia.
Ia lolos seleksi IISMA. Dhian berangkat studi ke University of Pecs, Hungaria selama satu semester. Di sinilah matanya kian terbuka dan asa semakin membara. Ia adalah anak Indonesia pilihan yang diterpa kesempatan menjadi pionir dari generasinya untuk nantinya mampu bersaing secara global.
Kultur pendidikan di Sampoerna University, kata anak kedua dari dua bersaudara itu, tak begitu jauh dari University of Pecs. Dua universitas itu sama-sama memberikan dirinya kesempatan untuk berkembang.
“Memang pada awalnya minder, tapi kalau kita berpikir ulang, aku itu ternyata cukup baik, dan bisa lebih baik dan ada ruang improvement yang bisa kita ambil. Keberanian aku di sini dibayar dengan baik,” ungkap Dhian.
Ia menyampaikan studi di Eropa membuatnya lebih berani berpendapat. Membuatnya kritis terhadap seluruh isu yang ada di dunia. Di sana, kata dia, tak ada yang berani menyalahkan argumentasi yang buruk.
“Dan menjadi lebih baik sebenarnya bukan tentang dipaksa di mana kita berada. Tapi persoalan apakah kita mau berubah atau enggak. Kegigihan dan kemauan menjadi kunci dan itu yang aku dapat,” tegas Dhian.
Dhian studi ke University of Pecs, Hungaria berkat program IISMA. DOK Pribadi
Studi di Eropa memberikan Dhian relasi luas. Hal itu berdampak pada wawasannya terhadap dunia global. Relasi itu membantu dirinya sebagai pemuda menghadapi masa yang akan datang.
Keluar dari zona nyaman dan berkorban adalah pelajaran lain yang ia ambil. Dari apa yang ia alami, generasi muda, kata dia, mesti bersakit dahulu, agar jadi gemilang dan senang di masa depan.
Pematangan diri secara akademik juga terus ia lakukan di University of Pecs. Kembali, ia mengambil mata kuliah multidisipliner di kampus yang sudah berdiri sejak 1912 tersebut.
Semua di luar jurusan akuntansi. Ia memilih mata kuliah organization behavior, sustainable development and environmental protection, tourism management, dan international business communication.
Keempat mata kuliah itu akan menunjang dirinya sebagai lulusan akuntansi, ketika menghadapi persaingan global. Di mata kuliah organization behavior misalnya, ia membuka wawasan untuk bergorganisasi, memahami orang dalam organisasi.
“Setiap orang di setiap lini masyarakat itu akan selalu berada dalam organisasi. Ini modal penting saat menjadi akuntan di pekerjaan yang juga di dalamnya merupakan organisasi,” terangnya.
Di mata kuliah lain seperti sustainable development and environmental protection, ia mencoba memahami manusia dengan banyak isu lingkungan dan sosial di dalamnya. Sedangkan, di mata kuliah tourism management, Dhian ingin mengetahui bagaimana bisnis dunia pariwisata.
“Terakhir international business communication, sudah jelas sekarang itu masyarakat sudah masyarakat global, kita bekerja itu selalu tuntutannya, komunikasi, komunikasi, dan komunikasi. Bukan cuma ngomong, tapi kamu juga harus tahu bagaimana bisa paham dalam komunikasi dan cara yang tepat seperti apa untuk komunikasi secara global,” papar dia.
Setelah menjalani studi di luar negeri, Dhian sadar satu hal. Ia berada di titik miniatur dunia.
Seluruh anak muda dari berbagai penjuru dunia berkumpul di satu perguruan tinggi. Berkompetisi kecil-kecilan secara akademik, untuk kemudian keluar sebagai lokomotif yang harus membawa perubahan bagi dirinya dan negara masing-masing.
Dengan keberadaannya studi di luar negeri, dan melihat potensi generasi muda dari berbagai negara, Ia yakin anak Indonesia memiliki kemampuan yang sama. Bahkan jauh lebih baik.
Tak jarang, ia malah melihat teman se-negara mampu mendapatkan nilai lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa dari negara lain. Bahkan, banyak pula seniornya yang sudah bekerja dan menjadi andalan perusahaan di luar negeri.
“Ini menandakan, generasi muda Indonesia tidak kalah, kita mampu bersaing secara global,” tuturnya.
Kini, menurutnya, tinggal mengatur strategi generasi muda Indonesia mampu berdaya saing global. Ia menyebut menyusun strategi dapat dumulai dengan komitmen berusaha memberikan yang terbaik.
Tak lupa sadari kekurangan. Namun, kekurangan itu harus dijadikan bahan bakar bekerja lebih keras dan terus mengimprovisasi diri. Semua itu guna mencapai satu tuju.
“Menjadi orang yang lebih baik di masa depan agar bisa berkontribusi demi negara,” sebut Dhian.
Generasi muda lapisan penting bagi negara
Semangat Dhian menjelma inspirasi. Anak muda mesti terkena “virus semangat” yang mengalir pada diri Dhian. Anak muda tak bisa tinggal diam. Kerja keras, mencari peluang adalah kunci, sebab generasi muda ke depan menjadi lapisan penting bagi negara.
“Merekalah yang akan menggantikan para pimpimpin yang saat ini aktif,” tutur pengamat pendidikan Totok Amin kepada Medcom.id, Selasa, 31 Januari 2023.
Kondisi global dunia yang dinamis harus menjadi pemicu gairah anak bangsa. Totok mengakui salah satu proses yang dapat memperkuat kapasitas generasi muda untuk memiliki daya saing global adalah pendidikan.
Menurutnya pendidikan harus memicu kemampuan berkreasi, berpikir kritis, dan kolaborasi di antara generasi muda. Sehingga lahirlah kelompok jiwa inovatif, peduli pada sekitar, dan mampu bertahan di tengah badai masalah global.
Dia menyebut sudah tidak zaman membuat sekat-sekat horisontal dan vertikal, apalagi feodalisme dalam merancang pendidikan. Kolaborasi harus dibangun di antara berbagai disiplin.
“Budayakan diskusi terbuka dan keterbukaan dalam kegiatan kampus agar menjadi lahan subur untuk inovasi dan terobosan buat bangsa dan negara tercinta kita,” tambah Totok.
Perkara kurikulum, Totok menyebut yang terpenting membangun kerangka. Bagaimana generasi muda dipersiapkan masuk menguasai keilmuan yang ada saat ini, sehingga mampu bersaing secara global di masa depan.
“Kurikulum itu kerangkanya, yang penting justru silabus dan pelaksanaan proses kuliah dan praktiknya. Di situ, perlu juga peningkatan kapasitas untuk dosen dan instruktur di perguruan tinggi agar siap menerjemahkan tantangan global di ruang kelas,” tutur Totok.
Plt. Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Diktiristek) Kemendikbudristek, Nizam. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Sampoerna University sejalan dengan Kampus Merdeka
Pendidikan mesti mengubah fokus dari menghasilkan lulusan dari exam master menjadi solution maker. Plt. Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Diktiristek) Kemendikbudristek, Nizam, menyebut sumber daya manusia (SDM) unggul akan selalu linear dengan kualitas pendidikan tinggi.
Mutu dan relevansinya terhadap perkembangan zaman akan meningkatkan kemampuan generasi muda bangsa bersaing global. Mutu dan relevansi, kata Nizam, menjadi kunci membangun SDM unggul yang kompeten.
“Hal ini lah yang tertuang dalam Kampus Merdeka. Menghadirkan perguruan tinggi yang memberikan bekal fondasi keilmuan yang kuat tapi juga memberi bekal kompetensi yang adaptif dan agile. Memberi ruang bagi mahasiswa untuk mendapatkan kompetensi, hard skills, dan soft skills dari kampus kehidupan. Melalui pembelajaran berdasar pengalaman,” papar Nizam kepada Medcom.id, Selasa, 31 Januari 2023.
Hal yang disampaikan Nizam searah dengan visi Sampoerna University dalam membentuk generasi muda berdaya saing global. Bahkan, Nizam tak sungkan mengakui Kampus Merdeka memiliki semangat yang sama dengan kurikulum di dunia-termasuk kurikulum Amerika yang kini dijalankan Sampoerna University.
“Kurikulum Kampus Merdeka sekarang menjadi tren pendidikan tinggi kelas dunia, baik di Amerika, Eropa, maupun Australia. Meski begitu, Jadilah warga dunia yang tidak tercerabut dari akar budaya bangsa. Bangunlah masa depan yang gemilang. Banggalah menjadi bangsa Indonesia,” ujar Nizam.
Komitmen Sampoerna University
Sampoerna University terus mengukuhkan komitmennya menghadirkan pendidikan tinggi berstandar internasional. Salah satunya dengan menawarkan kurikulum yang dibangun berdasarkan inti pendidikan umum Amerika, hasil kolaborasi dengan University of Arizona.
Apa yang dilakukan Sampoerna University tak lepas dari Menyambut Indonesia Emas 2045. Indonesia masih memiliki tantangan besar terkait kualitas SDM.
Motivasi Sampoerna University kian bertambah ketika melihat data World Bank 2020, menunjukkan Human Capital Index (Indeks Sumber Daya Manusia) Indonesia masih berada pada peringkat 87 dari 174 negara dengan nilai Human Capital Index (HCI) 0,54 yang notabene masih tertinggal dari beberapa negara di Asia Tenggara. Pun, pada survei lainnya, hasilnya masih miris.
Hasil dari survei Institute Management Development (IMD) World Competitiveness Ranking di 2022 menunjukkan penurunan daya saing Indonesia. Daya saing Indonesia ada di posisi ke-44 dari 63 negara yang disurvei.
Pendidikan adalah salah satu faktor paling penting dalam angka kompetitif tersebut. Karena itulah Sampoerna University ingin mengambil peran lebih besar mengatasi angka-angka buruk tersebut.
Rektor Sampoerna University, Wahdi Yudhi. Dok: Sampoerna University
Salah satunya, Sampoerna University mengaplikasikan sistem pembelajaran khas Amerika yang berlangsung dua arah. Selain itu dirancang pula pembelajaran dengan menggunakan project and case study.
Rektor Sampoerna University, Wahdi Yudhi, meyakini rancangan kurikulum yang digarap itu bisa menebus peer bangsa di dunia pendidikan. Utamanya, menghadirkan generasi muda yang berdaya saing global.
Sampoerna University saat ini merupakan satu-satunya universitas di Indonesia yang menawarkan kurikulum berstandarkan pendidikan di Amerika. Kurikulum Amerika menggabungkan pengetahuan umum dan interdisiplin yang menjadi landasan bagi seluruh jurusan.
Kurikulum ini berfokus membangun kompetensi mahasiswa yang tangguh di era sosial, etika, dan komunikasi khususnya dalam bahasa Inggris dan berpikir kritis. Mahasiswa juga dibekali kemampuan problem solving, serta penguatan dasar matematika, sains, literasi informasi, dan teknologi.
“Dengan standar nasional dan internasional, Sampoerna University berkomitmen untuk selalu memberikan kontribusi substantif kepada masyarakat Indonesia melalui pendidikan. Hal ini selaras dengan misi kami untuk mendorong akselerasi pengembangan pemimpin masa depan Indonesia yang siap berkompetisi di kancah global,” jelas Wahdi dalam konferensi pers di Jakarta, 16 Januari 2023.
Terang dan Kekal Asa Generasi Muda Indonesia
Kini, tongkat estafet kembali ke tangan generasi muda. Ada Dhian dan jutaan anak muda lainnya yang mesti siap berlari, berinovasi, bergeliat demi kamajuan negeri. Generasi muda, pada terang matamu doa kan terjawab.
Dhian kini masih menumpuk rindu di Hungaria. Kurang dari satu minggu lagi ia akan pulang ke Tanah Air. Selama enam bulan terakhir di Eropa ia hanya bisa membayar rindu lewat panggilan video.
Di sela kerinduan yang membuncah itu pula ia tanamkan semangat menjadi generasi muda yang akan memberi dampak perubahan. Agar Indonesia bisa berdaya saing global.
“Lakukan sesuatu, berkorban, saya yakin kesempatan anak muda Indonesia itu ada untuk kita maju bersama. Kitalah yang heroik,” tutur Dhian.
Jakarta: Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair) Badri Munir Sukoco menyampaikan bahwa Indonesia perlu lebih serius dalam berinvestasi pendidikan tinggi. Hal ini demi terciptanya sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Emas Indonesia 2045.
“Dua syarat suatu negara disebut sebagai negara maju, yaitu mampu menopang kemampuan inovasi bangsa dan pendidikan tinggi kelas dunia. Indonesia perlu lebih serius dalam berinvestasi pendidikan tinggi untuk menjadi negara maju pada tahun 2045, ujar Badri dalam Studium Generale bagi dosen Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dikutip dari laman uny.ac.id, Jumat 27 Januari 2023.
Dia mengatakan Indonesia perlu bersiap peta jalan jangka panjang agar universitas terbaik berkelas dunia. Dia mengatakan memiliki universitas kelas dunia memungkinkan transfer teknologi dan membawa bakat global untuk meningkatkan kemampuan inovasi bangsa.
Apa pendapat Anda tentang artikel ini?
Selain itu, ada empat alasan pentingnya pemeringkatan dalam pendidikan tinggi. Itu adalah merek lembaga, meningkatkan organisasi dan manajemen lembaga, dasar pengambilan keputusan, serta pengaruh terhadap kerjasama dan kemitraan.
Badri menjelaskan, Indonesia perlu belajar dari China yang telah menetapkan 10 industri strategis yang akan dibidik. Seperti peralatan elektronik, mesin pertanian, teknologi informasi, peralatan kereta api, dan peralatan kedirgantaraan.
“Targetnya 2045 ekspor dari China mengacu pada 10 industri tersebut,” ujarnya.
Dia mengatakan kekhawatiran Amerika bahwa China akan mampu memproduksi barang-barang berteknologi tinggi yang akan menjadikannya sebagai alternatif. Hal ini didorong oleh perguruan tinggi karena penelitian pendidikan tinggi dipatenkan dan digunakan oleh industri.
“Oleh karena itu, diperlukan penyiapan sumber daya manusia untuk menyongsong Indonesia Maju 2045,” ujarnya.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair itu mengatakan, ada beberapa hal yang dilakukan Unair untuk mempersiapkan SDM unggul menuju Indonesia Gold 2045. Ia mengatakan, pengakuan global adalah hasil seluruh peningkatan kualitas Tri Dharma dan unsur pendukungnya.
Adapun yang perlu dipelajari yaitu praktik terbaik manajemen basis data, praktik terbaik manajemen reputasi untuk AR dan ER, praktik terbaik berkolaborasi dengan mitra akademik dan alumni, serta beradaptasi praktik terbaik untuk kondisi di Unair.
Badri mengacu pada PTN-BH, sebuah proses manajemen yang lincah dan bersikap proaktif dalam perubahan lingkungan memungkinkan peningkatan kinerja yang berkelanjutan. Budaya akademik di-membina dengan tujuan akhir Yang Mulia universitas yang berdampak pada dunia dan memungkinkan Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045.
Kegiatan ini mengambil tema ‘Global Competitiveness of UNY Gercep’. Acara dibuka oleh Rektor UNY Sumaryanto dalam rangka menyambut perkuliahan yang akan dimulai Senin, 30 Januari 2023.
Alumni UNY Sutarno Bintoro mengatakan, bisnis tidak dibayangkan tapi dijalankan. 10 persen belajar dan bergaul dengan ekosistem bisnis yang sukses dan bereputasi baik dan 90 persen praktik bisnis.
“Bagaimana memulai bisnis? Yakni dengan menerapkan prinsip 3C dalam bisnis China yaitu Cuan, Cincai dan Cengli,” ujarnya.
Sutarno menjelaskan bahwa suan artinya untung/untung, cincai artinya luwes, dan cengli artinya jujur. Alumnus prodi Sastra Indonesia Fakultas Bahasa, Seni dan Budaya ini mengatakan, modal utama usaha yang harus dimiliki adalah niat dan pengalaman, dibutuhkan ilmu, semangat dan keberanian, networking dan skill.
Namun, modal terbesar dan utama dalam bisnis adalah reputasi. Sementara itu, Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mengatakan, sistem pendidikan tinggi di Indonesia sangat besar dengan total 4.530.
Tata kelola pendidikan belum optimal sehingga berdampak pada pencapaian mutu penyelenggaraan pendidikan. “Besarnya sistem pendidikan tinggi tidak diikuti dengan kualitas yang baik karena kesenjangannya masih cukup besar,” ujar Syaiful.
Paradigma pendidikan Indonesia ke depan masih relevan untuk terus memastikan peta jalan pendidikan Indonesia seperti di masa depan. Syaiful ingin LPTK masuk dalam substansi UU Sisdiknas yang semangatnya memperkuat LPTK karena memiliki sejarah panjang dalam mempersiapkan siswa menjadi guru.
TRIBUNBEKASI.COM —Sekolah Tinggi Ekonomi (STIE) Indonesia Jakarta menggelar wisuda program studi akuntansi dan manajemen untuk jenjang Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana Tahun Pelajaran 2021/2022, Sabtu (21/1).
Wisuda ke-50 STIE Indonesia Jakarta diikuti oleh 838 wisudawan dan diselenggarakan di Plennary Hall, Jakarta Convention Center.
Ketua STIE Indonesia Jakarta, Assoc Prof. Ridwan Maronrong MSc dalam sambutannya menyatakan upaya peningkatan mutu secara berkelanjutan juga dilakukan dengan mengubah bentuk STIE Indonesia Jakarta menjadi universitas, yang akan direalisasikan tahun ini.
Wisuda ke-50 STIE Indonesia Jakarta diikuti 838 wisudawan dan digelar di Plennary Hall, Jakarta Convention Center pada Sabtu (21/1/2023). (Khusus/STIE Indonesia Jakarta)
Perubahan bentuk ini akan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat yang ingin melanjutkan studi, tidak hanya pada program studi akuntansi dan manajemen tetapi juga pada program studi unggulan yang ditawarkan yaitu informatika, data science, sistem informasi dan bisnis digital.
Di akhir pidatonya, Assoc Prof Ridwan Maronrong MSc menjelaskan bahwa lulusan STIE Indonesia Jakarta tidak hanya dibekali dengan keterampilan kerastetapi juga keterampilan lunak.
Rektor STIE Indonesia Jakarta optimis lulusan STIE Indonesia Jakarta mampu berkontribusi di berbagai bidang, sehingga menjadi bagian dari generasi muda Indonesia yang sedang membawa Indonesia membangun peradaban dunia.
Selama ini lulusan STIE Indonesia Jakarta memiliki kompetensi di bidang manajemen, akuntansi, dan menduduki jabatan penting di berbagai bidang pekerjaan sebagai akuntan perusahaan, akuntan publik, akuntan pengajar, auditor, PNS, berkarir di instansi pemerintah, bekerja di lembaga atau organisasi multilateral, manajer di berbagai perusahaan swasta dan BUMN, konsultan bisnis bahkan pengusaha.
STIE Indonesia Jakarta yang berdiri sejak tahun 1969 telah menghasilkan lebih dari 31.000 alumni yang telah berkiprah di berbagai bidang, baik di pemerintahan, swasta maupun BUMN.
Banyak alumni STIE Indonesia Jakarta yang menduduki jabatan penting dan strategis, seperti Bambang Soesatyo yang saat ini menjabat sebagai Ketua MPR RI.
STIE Indonesia Jakarta sebagai perguruan tinggi swasta yang bereputasi tinggi berkomitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berkelanjutan.
Hal ini dilakukan dengan berbagai upaya untuk mencapai indikator kinerja utama perguruan tinggi, sehingga visi STIE Indonesia Jakarta menjadi perguruan tinggi ekonomi dan bisnis yang unggul dan bermartabat di Asean tahun 2030 dapat terwujud.
Sebagai perguruan tinggi yang telah matang dalam manajemen, civitas akademika STIE Indonesia Jakarta telah mencetak berbagai prestasi akademik dan non akademik dalam skala nasional maupun internasional.
Salah satu prestasi non akademik adalah keberhasilan tim mahasiswa pecinta alam menginjakkan kaki di puncak Piramida Carstenzyang merupakan salah satu dari 7 puncak gunung tertinggi dan tersulit di dunia.
Prestasi tersebut menjadikan STIE INDONESIA JAKARTA sebagai satu-satunya perguruan tinggi swasta kategori SMA di Indonesia yang berhasil mencapai puncak Carstenszs Pyramid. (*/adv)
Jakarta, InfoPublik – Universitas Gadjah Mada (UGM) terus berkomitmen memberikan beasiswa dalam mendukung terwujudnya pendidikan unggul bagi mahasiswanya. Selama ini UGM selalu memberikan beasiswa kepada mahasiswa.
Selain melalui program beasiswa bekerjasama dengan mitra, UGM juga memberikan beasiswa melalui Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang besarannya lebih rendah dari Uang Kuliah Tunggal (BKT). BKT adalah perkiraan besarnya biaya per semester yang diperlukan untuk melaksanakan proses pembelajaran bagi seorang mahasiswa.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2020 tentang Standarisasi Satuan Biaya Operasional Perguruan Tinggi pada PTN di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, UKT di PTN tidak boleh melebihi BKT.
Wakil Rektor UGM Bidang SDM dan Keuangan, Prof. Supriyadi, M.Si., menjelaskan bahwa UKT di UGM yang dibayarkan setiap semester oleh mahasiswa dibagi menjadi 8 tingkatan dengan tingkatan tertinggi berada di bawah atau sama dengan BKT. Rata-rata selama 5 tahun terakhir mahasiswa terbanyak yaitu 49,5 persen tersalurkan pada UKT 3, 4 dan 5. Kemudian 18,5 persen pada dua UKT terendah yaitu UKT 1 dan 2. Selanjutnya sebesar 17,6 persen pada UKT 6 dan 5,3 persen pada UKT 7. Sementara itu, hanya 9,2 persen mahasiswa yang membayar UKT tertinggi yaitu UKT 8.
“Data menunjukkan lebih dari 90 persen mahasiswa UGM mendapatkan bantuan beasiswa dalam menyelesaikan studinya. UGM telah memberikan bantuan beasiswa sekitar Rp 230 miliar per tahun selama 5 tahun terakhir,” kata Supriyadi seperti dikutip Humas UGM rilis diterima di Jakarta, Jumat (20/1/2023).
Supriyadi menyampaikan bantuan beasiswa tersebut merupakan bentuk keseriusan UGM dalam mendukung upaya mencerdaskan anak bangsa. Langkah ini sesuai dengan jati diri UGM sebagai community university yang selalu berupaya untuk terus memberikan manfaat dan kontribusi bagi masyarakat.
“Pemberian bantuan beasiswa untuk mewujudkan pendidikan unggul merupakan bagian dari kebijakan UGM untuk membantu mahasiswa, khususnya yang mengalami berbagai macam keterbatasan kemampuan ekonomi, sehingga kesulitan membayar biaya pendidikan,” terangnya.
Lebih lanjut Supriyadi menjelaskan, saat ini UGM juga sedang menyiapkan skema kebijakan beasiswa berkelanjutan yang lebih elegan dan adil bagi mahasiswanya yang berada dalam kondisi kemampuan ekonomi kurang mampu.
UGM menunjukkan komitmen yang serius terhadap keberlanjutan dan keberhasilan studi mahasiswanya. UGM akan selalu hadir dan membantu jika ada mahasiswa yang mengalami kesulitan keuangan. Salah satu siswa penerima bantuan beasiswa, Fadiah Sri Rahayu, mengaku mengajukan skema beasiswa karena ayahnya telah pensiun sebagai guru, sehingga terjadi perubahan kemampuan ekonomi keluarga. Fadiah kemudian mendapat bantuan beasiswa berupa keringanan biaya kuliah tunggal dengan persentase tertentu.
“Dari semester 2 sampai semester 5 saya mengajukan keringanan UKT tiap semester dan mendapat keringanan 20 persen. Saat ini semester 6 saya mengajukan keringanan lagi,” ujarnya.
Mahasiswa Fakultas Biologi angkatan 2020 ini sangat berterima kasih kepada UGM yang telah memberikan bantuan beasiswa pendidikan unggulan ini. Sebab, dengan skema ini sangat membantu mahasiswa yang memang membutuhkan dukungan keringanan dana kuliah. Tidak hanya itu, keberlangsungan perkuliahan mahasiswa juga tidak terganggu sehingga mahasiswa dapat fokus belajar.
“Dengan memberikan keringanan biaya kuliah di UGM juga memberikan dampak mental yang baik bagi saya karena sebelumnya saya takut menjadi beban orang tua saya. Namun, sistem ini sangat membantu orang tua saya sehingga tekanan mental saya juga berkurang. Setidaknya dengan aplikasi yang saya ajukan ini bisa meringankan beban biaya kuliah yang ditanggung orang tua saya,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Jesthine Noviana, mahasiswa Fakultas Filsafat angkatan 2019. Ia merasakan manfaat bantuan beasiswa dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang memiliki masalah administrasi dan ekonomi karena alasan tertentu. Melalui bantuan beasiswa ini, UGM memberikan kesempatan kepada para mahasiswanya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi meskipun menghadapi kendala ekonomi.
“Secara pribadi saya mengucapkan terima kasih. Dengan bantuan ini, studi saya masih bisa dilanjutkan hingga saat ini,” ujarnya.
Sementara itu, Muhammad Ariq Alfito, mahasiswa Fakultas Biologi angkatan 2021 yang mengajukan keringanan biaya kuliah karena perubahan kemampuan ekonomi keluarga akibat pensiun dini, mengaku pemberian keringanan pembayaran melalui beasiswa pendidikan unggulan sangat membantu mendukung kelangsungan dan kelancaran studinya. Ia mendapatkan bantuan beasiswa sebesar 15 persen pada semester genap 2021/2022 dan pada semester ganjil 2022/2023 sebesar 50 persen.
“Dengan memberikan bantuan dari UGM dapat meringankan beban ekonomi orang tua karena harus mempersiapkan adik-adik yang sebentar lagi akan masuk perguruan tinggi. Selain itu juga memotivasi saya untuk meningkatkan prestasi agar tidak menyia-nyiakan ini bantuan,” katanya.
Sumber foto: Humas UGM
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan/atau menyalin konten ini dengan mengutip sumbernya InfoPublik.id
Jakarta, InfoPublik – Universitas Gadjah Mada (UGM) terus berkomitmen memberikan beasiswa dalam mendukung terwujudnya pendidikan unggul bagi mahasiswanya. Selama ini UGM selalu memberikan beasiswa kepada mahasiswa.
Selain melalui program beasiswa bekerjasama dengan mitra, UGM juga memberikan beasiswa melalui Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang besarannya lebih rendah dari Uang Kuliah Tunggal (BKT). BKT adalah perkiraan besarnya biaya per semester yang diperlukan untuk melaksanakan proses pembelajaran bagi seorang mahasiswa.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2020 tentang Standarisasi Satuan Biaya Operasional Perguruan Tinggi pada PTN di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, UKT di PTN tidak boleh melebihi BKT.
Wakil Rektor UGM Bidang SDM dan Keuangan, Prof. Supriyadi, M.Si., menjelaskan bahwa UKT di UGM yang dibayarkan setiap semester oleh mahasiswa dibagi menjadi 8 tingkatan dengan tingkatan tertinggi berada di bawah atau sama dengan BKT. Rata-rata selama 5 tahun terakhir mahasiswa terbanyak yaitu 49,5 persen tersalurkan pada UKT 3, 4 dan 5. Kemudian 18,5 persen pada dua UKT terendah yaitu UKT 1 dan 2. Selanjutnya sebesar 17,6 persen pada UKT 6 dan 5,3 persen pada UKT 7. Sementara itu, hanya 9,2 persen mahasiswa yang membayar UKT tertinggi yaitu UKT 8.
“Data menunjukkan lebih dari 90 persen mahasiswa UGM mendapatkan bantuan beasiswa dalam menyelesaikan studinya. UGM telah memberikan bantuan beasiswa sekitar Rp 230 miliar per tahun selama 5 tahun terakhir,” kata Supriyadi seperti dikutip Humas UGM rilis diterima di Jakarta, Jumat (20/1/2023).
Supriyadi menyampaikan bantuan beasiswa tersebut merupakan bentuk keseriusan UGM dalam mendukung upaya mencerdaskan anak bangsa. Langkah ini sesuai dengan jati diri UGM sebagai community university yang selalu berupaya untuk terus memberikan manfaat dan kontribusi bagi masyarakat.
“Pemberian bantuan beasiswa untuk mewujudkan pendidikan unggul merupakan bagian dari kebijakan UGM untuk membantu mahasiswa, khususnya yang mengalami berbagai macam keterbatasan kemampuan ekonomi, sehingga kesulitan membayar biaya pendidikan,” terangnya.
Lebih lanjut Supriyadi menjelaskan, saat ini UGM juga sedang menyiapkan skema kebijakan beasiswa berkelanjutan yang lebih elegan dan adil bagi mahasiswanya yang berada dalam kondisi kemampuan ekonomi kurang mampu.
UGM menunjukkan komitmen yang serius terhadap keberlanjutan dan keberhasilan studi mahasiswanya. UGM akan selalu hadir dan membantu jika ada mahasiswa yang mengalami kesulitan keuangan. Salah satu siswa penerima bantuan beasiswa, Fadiah Sri Rahayu, mengaku mengajukan skema beasiswa karena ayahnya telah pensiun sebagai guru, sehingga terjadi perubahan kemampuan ekonomi keluarga. Fadiah kemudian mendapat bantuan beasiswa berupa keringanan biaya kuliah tunggal dengan persentase tertentu.
“Dari semester 2 sampai semester 5 saya mengajukan keringanan UKT tiap semester dan mendapat keringanan 20 persen. Saat ini semester 6 saya mengajukan keringanan lagi,” ujarnya.
Mahasiswa Fakultas Biologi angkatan 2020 ini sangat berterima kasih kepada UGM yang telah memberikan bantuan beasiswa pendidikan unggulan ini. Sebab, dengan skema ini sangat membantu mahasiswa yang memang membutuhkan dukungan keringanan dana kuliah. Tidak hanya itu, keberlangsungan perkuliahan mahasiswa juga tidak terganggu sehingga mahasiswa dapat fokus belajar.
“Dengan memberikan keringanan biaya kuliah di UGM juga memberikan dampak mental yang baik bagi saya karena sebelumnya saya takut menjadi beban orang tua saya. Namun, sistem ini sangat membantu orang tua saya sehingga tekanan mental saya juga berkurang. Setidaknya dengan aplikasi yang saya ajukan ini bisa meringankan beban biaya kuliah yang ditanggung orang tua saya,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Jesthine Noviana, mahasiswa Fakultas Filsafat angkatan 2019. Ia merasakan manfaat bantuan beasiswa dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang memiliki masalah administrasi dan ekonomi karena alasan tertentu. Melalui bantuan beasiswa ini, UGM memberikan kesempatan kepada para mahasiswanya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi meskipun menghadapi kendala ekonomi.
“Secara pribadi saya mengucapkan terima kasih. Dengan bantuan ini, studi saya masih bisa dilanjutkan hingga saat ini,” ujarnya.
Sementara itu, Muhammad Ariq Alfito, mahasiswa Fakultas Biologi angkatan 2021 yang mengajukan keringanan biaya kuliah karena perubahan kemampuan ekonomi keluarga akibat pensiun dini, mengaku pemberian keringanan pembayaran melalui beasiswa pendidikan unggulan sangat membantu mendukung kelangsungan dan kelancaran studinya. Ia mendapatkan bantuan beasiswa sebesar 15 persen pada semester genap 2021/2022 dan pada semester ganjil 2022/2023 sebesar 50 persen.
“Dengan memberikan bantuan dari UGM dapat meringankan beban ekonomi orang tua karena harus mempersiapkan adik-adik yang sebentar lagi akan masuk perguruan tinggi. Selain itu juga memotivasi saya untuk meningkatkan prestasi agar tidak menyia-nyiakan ini bantuan,” katanya.
Sumber foto: Humas UGM
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan/atau menyalin konten ini dengan mengutip sumbernya InfoPublik.id
KENDARI MEDIAKENDARI.COM – Universitas Karya Persada Muna (UKPM) bergerak cepat menjamin dan memenuhi standar nasional dalam proses perkuliahan.
Setelah keluar izin penggabungan Politeknik Karya Persada Muna dan Sekolah Tinggi Kesehatan Karya Persada Muna menjadi UKPM, ditandai dengan penyerahan Izin Operasional dari Mendikbud oleh Kabid LLDikti Wilayah IX dan Pelantikan Rektor pada 4 Januari 2023.
Yang terbaru, UKPM resmi diterima menjadi anggota Asosiasi Institusi Pendidikan Keperawatan Indonesia (AIPNI) dibuktikan dengan surat dari Pengurus Pusat AIPNI yang ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekjen Pengurus Pusat AIPNI tertanggal 18 Januari 2023.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Kerjasama, dan Kemahasiswaan Dr. Ir. Syam Rahadi, S.Pt., MP, MM, IPM mengatakan, UKPM diterima sebagai anggota AIPNI dengan Nomor Keanggotaan 350/AIPNI/2023.
“Penerimaan UKPM sebagai anggota AIPNI bukan perkara mudah, tapi prosesnya juga tidak mudah,” jelas Syam Rahadi dalam keterangan persnya, Kamis 19/01/2024.
Menurutnya, visitasi ke Prodi Keperawatan UKPM dan Prodi Keperawatan dilaksanakan pada 13-14 Januari 2023.
Untuk Tim Asesor yaitu Dr. Mundakir, S.Kep., Ns., M.Kep. sebagai Sekretaris Umum Pengurus Pusat AIPNI dan juga sebagai Wakil Rektor IV Universitas Muhammadiyah Surabaya, dan Dr. Ariyanti Saleh, S.Kp., M.Kes. sebagai Ketua AIPNI Regional 12 sekaligus menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Hasanuddin.
Dalam visitasi tersebut, Ketua Prodi Keperawatan UKPM Nur Hamsar Sarmin, S.Kep., Ns., M.Kes. dan Ketua Prodi UKPM Ners Fitri Diana Astuti, S.Kep., Ns., M.Kes memberikan paparan di hadapan tim asesor AIPNI tentang 9 Standar Akreditasi Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes) .
Usai pemaparan, dilanjutkan dengan penilaian lapangan terhadap seluruh fasilitas perkuliahan yang dimiliki, mulai dari ruang pengelola, ruang kuliah, dan laboratorium.
“Dalam seluruh proses visitasi ini, tim asesor didampingi oleh seluruh unsur pimpinan UKPM yaitu Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Kaprodi, dan dosen Prodi Ilmu Keperawatan dan Prodi Ners, ” kata Syam Rahadi.
Syam Rahadi juga berharap dengan bergabungnya UKPM sebagai anggota AIPNI, masyarakat tidak perlu ragu meninggalkan anaknya untuk melanjutkan studi di UKPM.
Sebab, proses perkuliahan di UKPM dijamin sesuai standar yang ditetapkan. Saat ini kami sedang berupaya menambah infrastruktur sebagai tempat pelaksanaan ujian kompetensi.
“Saat ini kami sedang berupaya menambah sarana prasarana sebagai tempat pelaksanaan ujian kompetensi dan menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Muna yang menyelenggarakan pendidikan profesi keperawatan,” pungkas Syam Rahadi.
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UKPM, Wa Ode Mega Sari, S.Kep., Ns., M,Kes. mengaku senang dan bersyukur UKPM diterima menjadi anggota AIPNI.
“Salah satu tujuan AIPNI adalah terwujudnya sistem penyelenggaraan pendidikan tinggi keperawatan yang berstandar dan berstandar nasional atau internasional bagi seluruh anggotanya,” ujar Wa Ode Mega Sari.
Oleh karena itu, UKPM sebagai anggota AIPNI tunduk dan patuh terhadap semua peraturan yang dikeluarkan oleh asosiasi, agar lulusan yang dihasilkan benar-benar memenuhi standar kompetensi yang diakui secara nasional.
“Dengan bergabung di AIPNI, kami tidak ketinggalan informasi mengenai update kurikulum terbaru, apalagi saat ini untuk dapat mengikuti yudisium dan wisuda setelah dinyatakan lulus ujian kompetensi, selain itu kami akan mendapat bimbingan terkait pelaksanaan ujian kompetensi. OSCE (Objective Structured Clinical Examination),” jelas Wa Ode Mega Sari.
Program Magenta resmi dibuka untuk mengaktualisasikan ilmu yang diperoleh selama belajar di bangku sekolah atau kuliah agar dapat merasakan langsung pengalaman kerja di BUMN.
Program Magenta secara resmi diumumkan oleh Forum Human Capital Indonesia (FHCI) bekerja sama dengan Kementerian BUMN.
magenta.fhcibumn.com laman utama situs magenta.fhcibumn.com pada Selasa (17/1/2023) malam.
dilaporkan Kompas.com Rabu (18/1/2023), Direktur Eksekutif FHCI Lieke Roosdianti mengatakan, ada empat jenis program magang yang disesuaikan dengan masing-masing peserta.
Empat jenis program Magenta BUMN 2023 tersebut adalah:
1. Magang Umum
Program magang ini terintegrasi dan menjadi sebuah bentuk perangkat tambahan dari pemagangan BUMN non SKS yang sebelumnya dilakukan secara mandiri oleh masing-masing BUMN.
Nantinya, program ini akan memiliki durasi magang yang beragam mulai dari 1-12 bulan dan dapat diikuti oleh mahasiswa dan mahasiswa aktif, antara lain lulusan baru.
2. Siswa magang
Program magang BUMN ini tersedia bagi mahasiswa atau mahasiswa yang berstatus aktif dengan persyaratan minimal semester 5 untuk diploma dan semester 7 untuk S-1 dari Universitas Islam atau pondok pesantren yang sederajat.
Mereka yang memenuhi kriteria mendapatkan kesempatan untuk magang langsung di BUMN dengan jangka waktu tertentu.
Magenta Magenta jenis ini merupakan kerjasama antara Kementerian BUMN dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemndikbud Ristek).
Program Kampus BUMN Merdeka merupakan pengalihan dari Program Magang Mahasiswa Bersertifikat yang sebelumnya berada di bawah koordinasi FHCI.
4. Magang Bakat Global Indonesia
Program magang ini terbuka untuk mahasiswa aktif di tingkat Magister atau Doktoral di luar negeri.
Dengan begitu, peserta Indonesia Global Talent Internship dapat masuk ke lingkungan kerja BUMN dan berkontribusi langsung pada proyek atau penelitian di bidang strategis BUMN.
Dapatkan pembaruan berita terpilih dan berita terkini setiap hari dari Kompas.com. Yuk gabung di grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link nya https://t.me/kompascomupdate, lalu bergabung. Anda harus menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel Anda.
Merdeka.com – Sekjen PDIPHasto Kristiyanto mencoba keluar dari rutinitasnya di luar politik. Kali ini bersama mahasiswa Universitas Pertahanan (Unhan) mengunjungi PT Pupuk Kujang.
Hasto yang didampingi oleh Dirut PT Pupuk Kujang Maryadi bersama Komisaris Riad Oscha Chalik dan Jurusan Teknik Mesin Universitas Pertahanan Letkol Wawan, selain mengamati dan berdiskusi. Ia terkesan dengan kegiatan tersebut.
“Kunjungan ini menarik. Di luar rutinitas dunia politik. Banyak hal dan istilah yang digunakan selama kuliah mungkin agak terlupakan. Termasuk di tempat kerja. Tapi presentasi dan observasi langsung ini membuat saya deg-degan dan bernostalgia,” ujarnya, Rabu (18/1).
Ia mengingatkan, jika Indonesia ingin maju, Sumber Daya Manusianya harus mampu menguasai ilmu-ilmu dasar seperti matematika, fisika, kimia, dan biologi.
“Makanya sejak awal kami mengajak mahasiswa Teknik Mesin Militer dan Kimia Militer Unhan untuk melihat pabrik pupuk Amoniak dan Urea yang sangat kompleks dan rumit, sehingga mahasiswa memiliki imajinasi bahwa apa yang mereka pelajari dapat diterapkan dan bermanfaat bagi masyarakat. masa depan bangsa dan negara, jelas Hasto.
2 dari 2 halaman
Ia juga menceritakan saat membangun pabrik di Pusri, Palembang. Padahal, saat itu ada kebosanan dengan menu makanan. “Dua tahun ini, siang hari saya selalu makan nasi padang di kantor,” kata Hasto.
“Dulu saya bisa dengan cepat memanjat stripper,” lanjutnya sambil menunjuk ke stripper yang menyerupai menara setinggi 70 meter.
Hasto tampak mengamati belasan monitor dan sempat bertanya kepada staf yang bertugas. Ia juga sempat menanyakan bagaimana mekanisme peningkatan kinerja pabrik yang saat ini dilakukan.
Di akhir kunjungan, Hasto berharap hampir 50 mahasiswa yang hadir hari ini dapat menimba ilmu dan menginspirasi mereka untuk lebih semangat belajar.
Terkait saran tersebut, sebagai Process Engineer di PT Pupuk Kujang, Rahayu mengatakan berbagai informasi di kampus tidak sia-sia. Namun, teori-teori tersebut akan diuji di lapangan setelah berhasil.
Reporter: Putu Merta Surya Putra/Liputan6.com [fik]